TRIBUNMATARAMAN.COM - Sekurangnya 17 rumah di Desa Tanggunggunung, Kecamatan Tanggunggunung mengalami kerusakan karena tanah gerak.
Tujuh keluarga di antaranya harus mengungsi karena rumahnya nyaris ambruk.
Tanah labil ini dipicu hujan deras yang terjadi pada Senin ( 10/10/2022).
"Hujan deras sudah terjadi sejak seminggu terakhir. Puncaknya pada Senin kemarin," ujar Wakapolsek Tanggunggunung, Iptu Anwari, Selasa (11/10/2022).
Seluruh rumah yang mengalami kerusakan ada di Dusun Kalutalun RT 2 RW 2.
Hujan deras ini awalnya memicu retakan tanah memanjang sekitar hampir 1 kilometer.
Retakan ini membentang melewati permukiman warga.
"Tanahnya memang amblas, ada retakan memanjang. Tapi ternyata kondisinya semakin parah," sambung Anwari.
Awalnya rumah-rumah warga mengalami kerusakan ringan, seperti dinding retak.
Namun kemarin, kerusakan semakin besar dan nyaris membuat ambruk tujuh rumah warga.
Tujuh rumah ini mengalami geser pondasi dan tulang-tulang bangunan telah patah.
"Tujuh rumah bahaya kalau ditempati. Kemungkinan harus direlokasi," ungkap Anwari.
Karena kondisinya membahayakan, pemilik tujuh rumah ini mengungsi ke rumah saudaranya di Desa Ngepoh, Kecamatan Tangggunggunung.
Masih menurut Anwari, jika tidak mengungsi situasinya sangat berisiko.
Jika terjadi hujan deras lagi, dikhawatirkan tanah semakin labil dan retakan semakin membesar.
Saat ini retakan tanah di Dusun Kalitalun ini sekitar 5 centimeter.
"Kalau retakan tanahnya semakin membesar, tujuh rumah itu bisa ambruk. Makanya lebih aman mereka mengungsi," tegas Anwari.
(David Yohanes/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer