"Kalau itu betul dia (Iwan) menjadi saksi, tolong ada wadah untuk melindungi saksi.
"Cukup Pak Iwan saja yang menjadi korban. Keluarga korban, saya rasa, juga harus ada perlindungan," ujarnya.
Onee menceritakan, hingga kini tidak ada barang-barang yang dibawa suaminya hilang.
Namun ada satu barang yang ditemukan di lokasi kejadian bukan milik suaminya.
"Ada laptop yang ditemukan. Namun itu bukan milik suami saya karena laptopnya ada di rumah," tuturnya.
Dia meminta, polisi terus mengawal kasus tersebut hingga tuntas.
Dia tidak ingin perkara yang menelan korban suaminya hilang begitu saja.
"Tolong kawal terus masalah ini terkait misteri permasalahan ini yang saya tidak tahu," ujarnya.
Saksi Dugaan Korupsi
Korban pembunuhan PNS Bapenda Pemkot Semarang, Iwan Budi masih menjadi misteri. Terlebih cara kematiannya tak wajar, dimutilasi kemudian dibakar.
Apalagi korban pembunuhan ini menjadi saksi dugaan korupsi di lingkungan tempat kerjanya.
Dugaan kasus yang menyeret Iwan Budi sebagai saksi di Ditreskrimsus Polda Jateng berlangsung pada 2010.
Ketika itu BPKAD dan Bapenda masih menjadi satu instansi. Yakni Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kota Semarang.
Kepala BPKAD Kota Semarang, Tuning Sunarningsih tidak bisa menjelaskan secara detail dugaan kasus yang kini dipelototi penyidik kepolisian.
Apalagi, posisi penanggungjawab aset di instansinya itu sejak 2010 hingga kini telah berganti-ganti.