Satukan Keluarga 30 Tahun Terpisah

Kepedulian Polres Trenggalek Satukan Keluarga yang Terpisah 30 Tahun, Dijemput di Bandara Juanda

Penulis: Aflahul Abidin
Editor: Anas Miftakhudin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Surti, Ali Fattah, dan Kapolres Trenggalek di Desa Ngadisuko, Kecamatan Durenan, Senin (27/6/2022).

Tak pastinya pekerjaan di sana membuat ia berpindah-pindah tempat.

Terakhir ia menghubungi keluarganya setelah Tsunami Aceh 2004.

Tahun 2006, ia berkabar bahwa selamat dari bencana itu. Selepas itu, tak ada kabar apapun dari Muhadi.

Keluarga di Jawa Timur berusaha mencari.

Ali Fattah bahkan pernah berangkat ke Sumatera untuk mencari jejak ayahnya.

""Saya cari sampai ke Jambi. Tidak ketemu. Balik lagi karena kehabisan uang," terang Ali.

Cerita bahwa dia merupakan warga Jatim yang sudah puluhan tahun tak pulang dan lepas kontak dengan keluarga didengar oleh anggota polisi setempat.

Kabar itu kemudian meluas hingga ke media sosial. Polisi Labuhanbatu kemudian mengimunikasikannya dengan polisi di Kabupaten Trenggalek.

Setelah ditelusuri, keberadaan keluarga Muhadi akhirnya ditemukan, Minggu (26/6/2022). Mereka tinggal di Desa Ngadisuko, Kecamatan Durenan.

Kepolisian Labuhanbatu rencananya akan memulangkan Muhadi pada Selasa (27/6/2022).

Ia terbang dari sana menuju Surabaya didampingi personil polisi setempat.

Panggilan video Muhadi dan keluarganya, Senin (27/6/2022). (tribunmataraman.com/aflahul abidin)


Dikira sudah Meninggal

Surti (65) tampak begitu grogi. Wajahnya terlihat antara percaya dan tak percaya ketika orang-orang berbicara tentang suaminya Muhadi (72).

Sudah 30 tahun Surti tak jumpa dengan Muhadi. Sang suami yang awalnya merantau di Malaysia tiba-tiba hilang kabar.

Awal merantau awal 1990-an, keduanya masih sering saling menghubungi. Muhadi juga selalu kirim uang untuk keluarganya.

Halaman
1234