Ternyata antusiasme WBP sangat tinggi, sehingga terbentuk 4 kelompok jaranan.
"Kami lalu mendatangkan dua pelatih dari luar untuk melatih mereka. Proses pelatihan selama dua bulan," ucap Tunggul.
Meski dari pelatih yang sama, setiap kelompok diberi kebebasan membuat kreasi.
Karena itu gerak tari setiap kelompok juga berbeda-beda.
Selama Porseni empat kelompok ini berlomba untuk menjadi yang terbaik.
"Ada penilaiannya, nanti yang terbagus akan dapat hadiah untuk kebersamaan selama di Lapas," ungkap Tunggul.
Selain lomba kesenian ini, ada pula sejumlah pertandingan olahraga, seperti catur, bola voli, bulutangkis dan tenis meja.