Bukan Karena Bisikan Gaib, Kanti Umi Tega Bunuh Anaknya Sendiri Agar Tak Rasakan Hidup Susah

Penulis: Alif Nur Fitri P
Editor: eben haezer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kanti Umi (35) ibu di Brebes yang menganiaya ketiga anaknya hingga satu tewas

TRIBUNMATARAMAN.COM - Demi selamatkan anak dari hidup susah, Kanti Umi (35) justru melakukan aksi kejam ke ketiga anaknya.

Diwartakan sebelumnya, Kanti Umi menganiaya ketiga anaknya dengan kater (cutter) hingga mengakibatkan anak keduanya AR (7) tewas di tangannya.

Sedangkan anak sulung KS (10) dan bungsunya KS (10) mengalami luka serius hingga harus dirawat intensif di rumah sakit.

Baca juga: Adiknya Tewas Dibunuh Ibunya Sendiri, Anak Sulung Kanti Umi Selalu Tanyakan Ini saat Sadar

Terbaru, pihak kepolisian mendapat pengakuan dari Kanti Umi terkait alasannya melakukan perbuatan sadis itu terhadap anaknya.

Meski sempat mengaku mendapat bisikan gaib, Kanti Umi mengungkapkan hal lain yang cukup mengejutkan.

Sebagaimana disampaikan oleh Kapolres Brebes AKBP Faisal Febrianto.

Pelaku berniat menghabisi nyawa ketiga anaknya lantaran tak mau sang anak hidup susah. 

"Dari keterangan awal pelaku menyampaikan dia mendapat bisikan gaib untuk membunuh anaknya agar hidup mereka tidak susah,"

"Jawaban pelaku berubah-ubah, karena kondisi kejiwaannya belum berubah," kata Kapolres Brebes.

Sementara itu, Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasatreskrim)  Polres Brebes, Syuaib Abdullah mengatakan, belum menetapkan pelaku sebagai tersangka.

"Pelaku diduga alami depresi  Kami belum menetapkan status pelaku sebagai tersangka lantaran masih dalam tahap penyelidikan," ujar Syuaib.

"Penetapan tersangka harus dilakukan hati-hati karena ada dugaan pelaku yang saat ini mengalami depresi,"

"Oleh karenanya, Polres Brebes melibatkan ahli kejiwaan untuk memastikan kondisi pelaku," tambahnya.

Baca juga: KRONOLOGI Tiga Warga Ngawi Terperosok ke Dalam Septic Tank, Satu Orang Dinyatakan Tewas

Pengakuan Pelaku: Hidup Berat, Ingin Disayang Suami

Dari pengakuan Kanti Umi, ia menghadapi beban hidup yang berat. Hal itu disampaikannya saat di Polres Brebes.

Kanti Umi menyampaikan bahwa ia tidak sanggup kalau masa kontrak pekerjaan suaminya habis. S

ebab, bila kontraknya habis, maka suaminya akan menganggur.

“Saya tidak gila, dari kecil sudah dikurung. Saya ingin disayang sama suami,”  tuturnya.

“Tapi suami saya sering nganggur. Suami saya sering merantau. Saya tidak sanggup kalau kontraknya (pekerjaan) habis nganggur lagi,"

"Demi menyelamatkan anak-anak biar tidak ikut susah. Demi menyelamatkan anak-anak biar tidak ikut susah,” tambahnya.

Kanti Umi juga menyampaikan bahwa ia ingin bertaubat.

Sebab itu, sebelum mati, ia mau menyelamtkan anak-anaknya agar tak dibentak-bentak.

“Saya cuma mau tobat, sebelum saya mati. Saya cuma mau menyelamatkan anak-anak biar enggak dibentak-bentak,” ungkapnya.

Lebih lanjut, pernyataan mengejutkan Kanti Umi lainnya yakni anak-anaknya harus mati agar tidak hidup menderita.

“Mendingan mati saja. Nggak perlu ngerasain sedih. Harus mati biar nggak sakit. Kayak saya dari kecil. Tidak ada yang tahu saya memendam puluhan tahun,” tuturnya.

Pelaku dijerat undang-undang Perlindungan anak dengan ancaman Pidana 20 tahun penjara apabila memang terbukti pelaku saat melakukan pembunuhan dalam keadaan sehat kejiwaannya.

Diwartakan sebelumnya, seorang ibu, KU (35), di Dukuh Sokawera, Desa Tonjong, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, menganiaya ketiga anaknya dengan kater, Minggu (20/3).

Dalam kejadian itu, anak kedua yang berjenis kelamin perempuan, AR, meninggal dunia. Dua anak lainnya KS dan EM selamat, tetapi mengalami luka berat.

Pelaku KU sudah ditangkap oleh Polres Brebes. Akan tetapi, hingga kemarin, polisi belum menetapkan pelaku sebagai tersangka karena diduga mengalami gangguan jiwa.

Saat ini, kepolisian masih manunggu hasil observasi kejiwaan pelaku selama 7-14 hari.

Baca juga: Sosok Kanti Umi yang Aniaya 3 Anaknya sampai 1 Tewas, Dikenal Pendiam & Sempat Lakoni Pekerjaan ini

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "8 Fakta Ibu Bunuh Anak Kandung di Brebes, Suami Menganggur, Depresi hingga Ingin Selamatkan Anak",