TRIBUNMATARAMAN.COM I SUMENEP- Penembakan secara membabi buta oleh oknum polisi di Sumenep terhadap pria yang diduga merampas motor wanita cantik menjadi trending topik hari ini.
Peristiwa tersebut diabadikan oleh netizen kemudian menyebar di jagat maya dan viral.
Video tersebut diambil di Sumenep, Madura pada hari Minggu (13/3/2022) dengan durasi 26 detik
Video yang langsung viral itu menggambarkan seorang pria memakai helm putih itu ditembak oleh aparat kepolisian Polres Sumenep.
Video itu menyebar di aplikasi perpesanan, baik WhatsApp maupun group WhatsApp di Sumenep.
Dalam video viral itu terlihat sejumlah warga yang melintas di jalan raya berlarian sambil menyaksikan rentetan suara pistol.
Tembakan itu terdengar berkali-kali ke salah satu pria memakai jaket hitam dengan helm putih yanf membawa sejenis senjata tajam.
Aksi koboi itu berlangsung di Jalan Adirasa Kolor Sumenep, tepatnya di sebelah utara kantor stasiun TV Madura Chnanel.
"Dalam rekaman video aksi ! itu, ada yang bilang seseorang stres, masih belum jelas," kata salah satu warga Sumenep.
Informasi lainnya, pria berjaket hitam dalam video itu adalah maling motor berdasarkan informasi yang juga ia terima dari media ini.
"Informasi sudah ditegur petugas (kepolisian) terus melawan dengan memegang celurit," ungkapnya
Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti Sutioningtyas membenarkan soal video viral yang menyebar di aplikasi perpesanan WhatsApp Sumenep.
Mantan Kapolsek Kota Sumenep ini masih belum bisa memberikan keterangan lengkap sebab masih membuat laporan soal peristiwa video viral suara tembakan di Sumenep tersebut.
Kronologi
Sekira pukul 16.30 WIB sebelum tewas, pelaku bernama Herman (24) asal Desa Gadu Timur, Kecamatan Ganding itu diduga akan merampas sepeda motor seorang perempuan.
Wanita yang menjadi sasaran berinisial EF, asal Kecamatan Arjasa atau Pulau Kangean Sumenep.
Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti Sutioningtyas, mengungkapkan pria berinisial HR itu hendak merampas motor pengguna jalan lainnya dan korbannya pun berteriak meminta tolong.
Karena korban (EF) berteriak ketakutan dan minta tolong, sebab pelaku (Herman) menodongkan senjata tajam jenis celurit kepada EF.
"Dari informasi Masyarakat itu ada yang menyampaikan ke piket Reskrim ada penodongan terhadap seorang perempuan, ditodong dengan celurit mau melakukan perampasan sepedanya. Korban teriak minta tolong, sementara warga sekitar tidak berani mendekat," kata AKP Widiarti Sutioningtyas, Senin (14/3/2022).
Mantan Kapolsek Kota Sumenep ini mengungkapkan, setelah petugas mendatangi lokasi kejadian dan mendapati pelaku yang tengah memegang sebilah celurit.
"Akhirnya HR pun berhasil dilumpuhkan oleh satuan reserse kriminal Polres Sumenep, karena HR berupaya menyerang petugas kami dengan mengayunkan cluritnya," ungkapnya.
Namun lanjutnya, pada saat mau dibawa ke RSUD dr H Moh Anwar Sumenel HR sudah dinyatakan meninggal dunia.
"Ketika hendak dilarikan ke RSUD Sumenep, HR telah meninggal dunia ditengah perjalanan," ungkapnya.
Sering Minum - Minuman Keras
Sementara itu, keluarga Herman mengakui jika keponakannya (Herman) sering meminum-minuman keras.
H Jalil, paman pelaku (Herman) menuturkan, keponakannya sepekan terakhir ini kerap ditemukan dalam kondisi mabuk-mabukan.
"Sebelumnya minum-minuman (miras)," kata H Jalil, Minggu (13/3/2022) malam.
Ia juga mengakui saat keluar dari rumahnya membawa senjata tajam (sabit) dan sempat ditegur dan bahkan sempat dirampas.
"Sehari-harinya memang minum-minuman, ibunya itu (Herman) kan di Malaysia dan saya sudah pamit mau dirantai pakai gembok," tuturnya.
Stres Ditinggal Istri
Informasi lain menyebutkan, Herman disebut-sebut setres setelah ditinggal istrinya dengan pria lain.
"Sejatinya dia bukan begal, tapi dia setres karena pisah dengan istrinya yang ditemukan dengan laki-laki lain. Dalam minggu terakhir dia (Herman) memang sering bawa celurit," kata warga Sumenep melalui pesan WhatsApp.
Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti Sutioningtyas membenarkan juga jika Herman setres karena ditinggal istrinya.
"Pelaku ini (Herman) memgalami setres karena ditinggal istrinya," kata AKP Widiarti Sutioningtyas, Senin (14/3/2022).
Informasi ditinggal istrinya bersama pria lain itu katanya, penuturan dari paman Herman langsung.
"Itu penyampaian dari pamannya langsung, bukan dugaan kami tapi pamannya yang menyampaikan," ungkapnya.
Apakah penembakan peringatan hingga tewaskan nyawa Herman (24) itu sudah sesuai SOP?
Mantan Kapolsek Kota Sumenep ini mengaku tembakan peringatan tak diindahkan.
"Petugas memberikan tembakan peringatan tapi tidak diindahkan oleh pelaku (Herman)," ungkapnya.
Ditanya posisi korban (Herman) sudah roboh tersungkur karena dilumpuhkan kakinya dengan peluru polisi dan tak bisa melawan, namun tetap ada suara tembakan mengarah ke Herman hingga tewas, AKP Widiarti Sutioningtyas mengaku masih akan mendalaminya.
"Kita juga masih mendalam kejadian penembakan tersebut," ungkapnya.
Pihaknya belum bisa menjelaskan secara detail, karena yang mendalami kejadian penembakan itu langsung ditangani Propam Polres Sumenep.
"Semua ada prosedurnya, dari Propam yang akan mendalami hal itu," katanya. (Ali Hafidz Syahbana)