Sedangkan pada November 2021 hingga akhir semester ganjil, satu jurusan menggelar pembelajaran satu kelas.
Sebelumnya seorang mahasiswi asal Lamongan terkonfirmasi Covid-19.
Dinas Kesehatan kemudian melakukan tracing di pondok pesantren tempat tinggal mahasiswi itu.
Dari 80 mahasiswi, ada 37 mahasiswi yang reaktif saat rapid tes antigen.
Mereka lalu ditindaklanjuti dengan tes PCR dan hasilnya ada 21 di antaranya terkonfirmasi Covid-19.
Enam di antara mereka dicurigai terpapar varian Omicron, sehingga sampel swab mereka dikirim ke laboratorium yang ada di Surabaya.
Selapan ustazah yang mendampingi para mahasiswi ini juga menjalani rapid test antigen, tiga di antaranya reaktif.
Tiga ustazah ini ditindaklanjuti dengan tes PCR, namun hasilnya belum diketahui. (David Yohanes)
Baca tanpa iklan