Reporter: Fatimatuz Zahroh
TRIBUNMATARAMAN.com | MALANG - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memastikan, stok ketersediaan minyak goreng di Jawa Timur aman hingga enam bulan ke depan.
Hal tersebut dia sampaikan karena melihat antusiasme dari warga Jawa Timur, yang berbondong-bondong untuk membeli minyak goreng, setelah ada kebijakan stabilisasi harga dari pemerintah pusat.
Di mana Kementerian Perdagangan (Kemendag) secara resmi memberlakukan kebijakan satu harga minyak goreng yaitu Rp 14 ribu per liter.
Baca juga: Masyarakat Tulungagung Masih Kesulitan Dapat Minyak Goreng Harga Rp 14 Ribu
Kebijakan ini berlangsung sejak 19 Januari 2022 kemarin hingga enam bulan ke depan.
"Khusus minyak goreng, selama enam bulan ke depan harga standar dan stok aman untuk semua merk," ucap Khofifah saat melakukan pemantauan harga minyak goreng di Kota Malang, Jumat (21/1).
Khofifah mengatakan, hasil dari pemantauan harga minyak goreng di ritel modern untuk wilayah aglomerasi Surabaya dan Malang sejauh ini aman.
Dia juga melihat, antusiasme masyarakat yang luar biasa sejak adanya kebijakan stabilisasi harga minyak goreng dari pemerintah pusat.
Maka dari itu, agar tidak terjadi kerumunan dan hal-hal yang tidak diinginkan, dia menginstruksikan adanya pembatasan pembelian minyak goreng untuk masyarakat.
"Karena adanya tren peningkatan, jadi sementara untuk memberikan pemerataan kepada konsumen, satu orang dua liter," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, Drajat Irawan mengatakan, saat ini stok minyak goreng di Indonesia di atas 2 Miliar liter.
"Jumlah stok cukup, di atas 2 miliar liter lebih. Saya kira sampai enam bulan cukup. Dan permintaan kami selalu terpenuhi," terangnya.
Berdasarkan Harga Eceran Tertinggi (HET), harga minyak goreng di pasaran dibanderol Rp 11 ribu per liter.
Drajat pun menganggap, bahwa stabilisasi satu harga minyak goreng Rp 14 ribu per liter ini merupakan sebuah kebijakan yang harus dilakukan karena kondisinya kini darurat.
Di mana harga komoditas minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) mengalami kenaikan.
"Kondisinya sekarang ini emergency, karena harga CPO dunia naik. Jadi perlu adanya penyesuaian seperti stabilisasi harga ini," tandasnya.