Berita Blitar

Kanopi dan Atap Ruko Sepanjang 20 Meter di Kota Blitar Berantakan Diterjang Angin Kencang

Penulis: Samsul Hadi
Editor: Anas Miftakhudin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kanopi ruko di Jl Kenari, Kelurahan Plosokerep, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, ambruk diterjang angin kencang, Rabu (19/1/2022). 

TRIBUNMATARAMAN.COM I BLITAR - Hujan deras disertai angin kencang menerjang Kelurahan Plosokerep, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Rabu (19/1/2022) petang. 

Kanopi dan atap ruko berbahan baja ringan di Jl Kenari, Kelurahan Plosokerep, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, rusak parah setelah disapu angin kencang. 

Kanopi dan atap ruko sepanjang lebih kurang 20 meter terbang dan mengenai rumah warga. 

"Hujan deras disertai angin kencang terjadi sekitar pukul 17.45 WIB. Angin kencang membuat kanopi dan atap ruko di Jl Kenari rusak," kata Kabid Penanggulangan Bencana Daerah (PBD) Bakesbangpol dan PBD Kota Blitar, Supriyadi. 

Supriyadi mengatakan kanopi dan atap ruko berbahan baja ringan terbang disapu angin kencang dan menimpa teras rumah Totok, warga Jl Biak, Kelurahan Plosokerep, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar. 

"Jl Biak merupakan cabang Jl Kenari, lokasinya berdekatan," ujar Supriyadi. 

Dikatakannya, angin kencang juga membuat dahan pohon rambutan di belakang rumah Totok di Jl Biak patah. 

Dahan pohon rambutan patah menimpa atap rumah bagian belakang milik Totok. 

Selain itu, peristiwa angin kencang juga membuat kanopi di kantor Kelurahan Plosokerep rusak. 

"Tadi kami sudah melakukan penanganan awal di lokasi. Rencananya, besok pagi kami lanjutkan melakukan penanganan," katanya.

Dikatakannya, tidak ada korban jiwa, hanya kerugian material yang ditaksir mencapai Rp 50 juta dalam peristiwa tersebut.

Di Madiun Terjadi Banjir

Ratusan Rumah di Kabupaten Madiun Terendam Banjir. (Istimewa)

Hujan deras yang mengguyur wilayah Madiun beberapa jam pada, Rabu (19/1/2022) menyebabkan tiga kecamatan di Kabupaten Madiun terendam banjir.

Tiga kecamatan yang terdampak banjir antara lain Kecamatan Saradan, Kecamatan Pilangkenceng, dan Kecamatan Wonoasri.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Madiun, Zahrowi mengatakan kecamatan yang paling terdampak adalah Kecamatan Saradan dan Kecamatan Pilangkenceng.

Setidaknya ada empat desa yang terendam banjir di Kecamatan Saradan yaitu Desa Klumutan, Bener, Tulung, dan Sumbersari.

Sedangkan di Pilangkenceng banjir merendam tiga desa, yaitu Kedungrejo, Purworejo, dan Kedungmaron.

"Ketinggian air mulai 40 cm hingga 70 cm" kata Zahrowi, Kamis (20/1/2022).

Rumah warga pun tak luput dari terjangan banjir tersebut. Di Kecamatan Saradan lebih kurang terdapat 239 KK yang terdampak banjir.

Sedangkan di Kecamatan Pilangkenceng hampir 400 KK terendam banjir.

"Air sudah berangsur surut, dari data sementara hanya ada 11 KK yang mengungsi. Kalau untuk korban jiwa Alhamdulillah nihil," lanjut Zahrowi. (Samsul Hadi/Sofyan Arif Candra)