Saksi Imam Syafi'i, menceritakan mobil saat itu menyeberangi perlintasan KA tanpa palang pintu dari arah Selatan ke Utara atau ke Dusun Jaringan, Kamis sekira pukul 16.30 WIB.
Di saat bersamaan, muncul KA Logawa jurusan Purwokerto-Jember dari arah Barat ke Timur.
"Sopir mobil tak memperhatikan bila ada KA melintas. Kecelakaan pun tak terhindarkan," katanya.
Usai tertabrak, lanjut Imam, mobil itu terseret hingga 20 meter. Kondisi mobil hancur tak berbentuk.
"Ada empat penumpang di dalam mobil Innova. Seluruhnya meninggal dunia," jelasnya.
Saat ini, petugas telah mengevakuasi seluruh korban dan dibawa ke kamar mayat RSUD Tongas.
Proses evakuasi sempat jadi tontonan warga. Beberapa warga tampak memotret dan merekam dari ponsel kondisi mobil.
Hingga berita ini ditayangkan, identitas penumpang mobil tak diketahui pasti.
Dua Kali Kejadian
Sementara itu, seorang warga Dusun Jaringan, Nawawi (52), mengatakan sudah terjadi dua peristiwa kecelakaan yang melibatkan kendaraan dengan KA di perlintasan tanpa palang pintu itu dalam setahun ini.
Ia meminta pihak terkait untuk melengkapi perlintasan dengan palang pintu agar kejadian kecelakaan tak kembali terulang.
"Sebaiknya diberi palang pintu atau minimal ada petugas yang menjaga di perlintasan," katanya.
Di sisi lain ia mengungkapkan, di pinggir jalan dekat perlintasan KA kerap dibuat lokasi parkir sejumlah truk.
Pengendara mobil maupun motor tak bisa melihat pergerakan kereta karena pandangannya terhalang truk.
Selain faktor tidak adanya palang pintu di perlintasan kereta api, menurutnya, hal tersebut juga berpotensi menimbulkan kecelakaan.