Pelecehan Seksual di Unesa

Dosen Unesa Diduga Lakukan Pelecehan Seksual Kepada Mahasiswi Saat Bimbingan Skripsi

Editor: eben haezer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Reporter: M Zainal Arif

TRIBUNMATARAMAN.com | SURABAYA - Universitas Negeri Surabaya (Unesa) diterpa isu pelecehan seksual. 

Seorang dosen Unesa diduga melakukan pelecehan seksual kepada sejumlah mahasiswi. 

Dugaan itu menjadi perhatian publik setelah muncul postingan dari akun anonim di Instagram @dear_unesacatcallers.

Akun tersebut memposting kronologi kasus kekerasan seksual yang menimpa mahasiswi di Unesa.

Akun @dear_unesacatcallers mengungkapkan dugaan kekerasan seksual terjadi ke mahasiswi berinisial A yang sedang melakukan bimbingan skripsi dengan dosen berinisial H.

Menurut akun tersebut, bimbingan skripsi dilakukan di sebuah ruangan lantai 2 gedung K1 (Eks Pascasarjana) yang saat itu awal tahun 2020 digunakan untuk gedung jurusan hukum.

Kuat dugaan, kasus ini terjadi di lingkungan Jurusan Ilmu Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Unesa.

"Di sana hanya ada korban A dan dosen berinisial H karena memang hari sudah sore. Seperti pada umumnya, mahasiswa sering menunggu waktu senggang dosen untuk bimbingan skripsinya," tulis akun tersebut, Jumat (7/1/2022).

Bimbingan skripsi awalnya berjalan lancar. Saat itu, mahasiswi A dan dosen H  berdiskusi dan tanya jawab seputar topik pembahasan yang diangkat dalam tugas akhir tersebut.

Namun, H memanfaatkan situasi kelas yang sepi untuk melancarkan aksinya.

Dosen H lantas beranjak mendekati mahasiswi A, ketika jarak semakin dekat Dosen berkata ke mahasiswi A "kamu cantik".

Tak berhenti di situ, dosen H bahkan bertindak lebih jauh dengan mencium korban.

"Sejak kejadian itu, korban A selalu merasa ketakutan jika harus bimbingan skripsi. Padahal dia harus menyelesaikan revisi skripsi sebelum tenggat akhir SPK (Surat Penetapan Kelulusan)," kata akun tersebut.

"Di sini, posisi korban A merasa takut dan bingung. Di satu sisi dia harus menyelesaikan studinya, di sisi lain dia takut jika harus bertemu dengan H. Khawatir H akan berbuat yang lebih. Juga perasaan malu, terhadap dosen dan teman-temannya atas musibah yang menimpanya," imbuhnya.

Halaman
12