TRIBUNMATARAMAN.COM I BLITAR - Harga telur ayam di Blitar naik tajam karena produksi telur di peternak turun.
Sedang permintaan telur ayam di masyarakat tinggi saat Natal dan Tahun Baru.
Ketua Koperasi Peternak Unggas Sejahtera (Putera) Blitar, Sukarman mengatakan harga telur di tingkat peternak juga naik sejak pekan lalu.
Baca juga: Harga Telur Ayam di Kota Blitar Tembus Rp 32.000 per Kilogram
Kenaikan paling tinggi harga telur ayam di tingkat peternak terjadi pada Kamis (23/12/2021) lalu mencapai Rp 29.000 per kilogram.
Sehari kemudian, Jumat (24/12/2021) harga telur ayam di tingkat peternak turun lagi menjadi Rp 24.500 per kilogram.
Lalu, pada Sabtu (25/12/2021), harga telur ayam di tingkat peternak turun lagi menjadi Rp 22.500 per kilogram.
"Senin (27/12/2021) kemarin harga telur di tingkat peternak naik lagi menjadi Rp 27.000 per kilogram. Sebelumnya, harga telur di tingkat peternak Rp 20.000-Rp 22.000 per kilogram," kata Sukarman, Selasa (28/12/2021).
Sukarman menjelaskan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kenaikan harga telur.
Faktor pertama, yaitu, populasi ayam di tingkat peternak turun sekitar 30 persen sampai 40 persen dampak penerapan PPKM beberapa waktu lalu.
Penerapan PPKM membuat sejumlah peternak mengurangi populasi ayam.
Apalagi ketika itu harga telur di peternak anjlok hanya Rp 12.500 per kilogram sampai Rp 13.000 per kilogram, sedang harga pakan mahal.
Kondisi itu membuat para peternak mengurangi populasi ayam di kandangnya.
Populasi ayam di tingkat peternak Blitar sekarang turun sekitar 30-40 persen dari sebelumnya mencapai 25 juta ekor.
"Populasi ayam di peternak berkurang 30-40 persen dampak PPKM. Waktu itu harga telur turun dan banyak peternak tumbang. Akibatnya terjadi penurunan populasi dan berdampak pada turunnya produksi telur di peternak," katanya.
Faktor berikutnya, kata Sukarman, saat ini permintaan telur ayam di masyarakat meningkat pada Natal dan Tahun Baru.
Selain itu, program bantuan sosial (bansos) seperti BPNT dan PKH juga sudah jalan. Program bansos juga mulai menyerap telur dari peternak.
"Program bansos seperti BPNT dan PKH mulai jalan dan penyerapan telur semakin banyak. Lalu, permintaan telur juga meningkat saat Natal dan Tahun Baru, karena banyak masyarakat membuat kue," ujarnya.
Faktor lain yang membuat harga telur naik, menurut Sukarman, ekonomi masyarakat mulai bergairah karena pariwisata dan hotel sudah buka.
Dikatakannya, kenaikan harga telur di tingkat peternak sekarang ini juga tertinggi dari sebelum-sebelumnya.
"Saya masih ingat, harga telur di peternak tertinggi terjadi pada Desember 2019. Ketika itu harga telur di peternak mencapai Rp 24.000 per kilogram, tapi hanya terjadi sehari saja," katanya.
Menurutnya, bagi kalangan peternak kenaikan harga telur saat ini wajar. Karena harga pakan juga naik.
Harga pakan yang sebelumnya, Rp 5.000 per kilogram, sekarang naik menjadi Rp 6.500 per kilogram sampai Rp 6.800 per kilogram.
"Bagi masyarakat mungkin harga sekarang mahal, tapi bagi peternak wajar, karena harga pakan yang sebelumnya Rp 5.000 per kilogram sekarang Rp 6.500-Rp 6.8000 per kilogram," katanya.
Seperti diketahui, harga eceran telur ayam di Pasar Templek Kota Blitar tembus Rp 32.000 per kilogram, Selasa (28/12/2021).
Harga eceran telur ayam di tingkat pedagang itu paling tinggi selama ini di Kota Blitar. (sha)