Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Siapa yang Membawa/Membuang Ponsel Amel yang Ditemukan di Antara TKP dan Polsek Jalancagak

Editor: Anas Miftakhudin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tuti Suhartini, Yosef Hidayah, Amalia Mustika Ratu.

TRIBUNMATARAMAN.COM - Penemuan ponsel Amelia Mustika Ratu di antara TKP dengan Polsek Jalancagak kian membuka tabir, siapa yang menghabisi nyawa ibu dan anak, Ny Tuti Suhartini dan Amelia Mustika Ratu di Subang, Jawa Barat.

Ponsel Amel yang ditemukan itu mereknya Samsung M12.

Pascakejadian, tiga ponsel Amelnyang raib yakni IPhone 12, Ipad dan Samsung M12. 

Pencarian ponsel Amel sempat dilakukan polisi dan warga setempat yang dikoordinir Kepala Desa Jalancagak Indra Zainal Alim.

Youtuber pemilik channel Anjas di Thailand
mendapat informasi dan membeber posisi ponsel Amel setelah pembunuhan yang berlangsung 18 Agustus 2021.

Baca juga: Tak Ada Kejahatan Sempurna, Walau Pembunuh Ibu dan Anak Kuasai Ilmu Forensik Masih Tinggalkan Jejak

Baca juga: UPDATE Pembunuhan Ibu dan Anak Subang : Yosef Kamis Besok Dipanggil Penyidik Polda Jabar, Ada Apa?

Baca juga: Update Pembunuhan Ibu dan Anak : Siapa Saja Tiga Nama yang Kemungkinan Menjadi Tersangka?

Youtuber bernama Anjas ini mengenai ponsel Amel dari seseorang yang menghubunginya via Instagram.

Seseorang itu mengirimkan data provider nomor Amel dan titik koordinat terakhir keberadaannya setelah kejadian.

Menurut Anjas, salah satu ponsel Amel merek Samsung M12 terakhir masih aktif (hidup) pada tanggal 18 Agustus 2021 pukul 7.38 WIB.

Kondisi makam Tuti dan Amalia dipasang tenda untuk proses autopsi, di Pemakaman, Jalancagak, Subang, Jawa Barat pada Sabtu (2/9/2021). (Tribun Jabar/Dwiky Maulana)

Dari data itu, Anjas lalu mengurai kronologi kejadian sebelum dan setelah jam kejadian.

Dari pengakuan Yosef kepada sejumlah media disebutkan jika dia mendatangi lokasi pembunuhan pada pukul 7.15 WIB 
Kemudian pada tanggal 07.24 Yosef menelepon Amel untuk memastikan posisi mobil Alphard yang tidak seperti biasa.

Namun, saat itu Yosef mengaku tidak bisa berkomunikasi dengan Amel.

Yosef lalu menghubungi Yoris, anak sulungnya sekitar pukul 07.26 dan saat itu diangkat Yanti, istri Yoris.

Setelah itu Yosef bertemu Mang Ujang untuk mengabarkan kondisi rumahnya.

Kemudian Yosef menuju ke lokasi Polsek Jalancagak.

Dari kronologis ini lalu dicocokkan posisi koordinator ponsel Amel terakhir.

Ternyata posisi ponsel Amel itu berada di tengah-tengah antara rumah TKP dengan Polsek Jalancagak.

Apakah itu berarti ponsel Amel dibawa Yosef atau posisi ponsel itu dilewati Yosef.

Anjas enggan memastikan.

Baca juga: Berkat Petunjuk Emas Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mulai Terkuak, Pelakunya Lebih Tiga Orang

Baca juga: Fakta Baru Jejak Eksekutor Ibu dan Anak di Subang Tertinggal di Kuku Amalia

Baca juga: Menguak Kebenaran di Balik Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Kasihan Almarhumah Menunggu

Apalagi, sebelum ke Polsek Jalancagak, Yosef juga sempat mampir ke rumah Danu yang lokasinya juga berada di tengah-tengah antara rumah TKP dengan Polsek Jalancagak.

Tribun Jabar/Dwiki MVYosef (55) saat selesai menjalani pemeriksaan tambahan di Satreskrim Polres Subang, Rabu (29/9/2021) malam. Yosef mendapat 16 pertanyaan dari penyidik. (TribunJabar)

Apakah pelaku pembunuhan berada di sekitar lokasi itu, Anjas juga enggan memastikan.

Menurut Anjas polisi pasti sudah mengantongi data tersebut sebagai bahan penyelidikan.

Masih seputar ponsel, Amel sebelum tewas dengan posisi ditumpuk di bagasi mobil Alphard dengan kondisi tanpa busana, sempat membuat status di WhatsApp (WA).

Status terswbut berisi sindiran soal rezeki.

Namun status berisi sindiran itu tak diketahui ditujukan kepada siapa.

Status dari adik kandung saksi kunci Yoris Raja Amanullah (34) itu menyinggung iri dengki soal rezeki.

Baca juga: Kapan Drama Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Berakhir? Aktornya Rapi Keprofesionalan Polisi Diuji

Baca juga: Eksekutor Ibu dan Anak di Subang Diduga Bawa Dua Kendaraan, Mobil Putih dan Motor Biru

 

Informasi mengenai status WhatsApp Amalia Mustika Ratu didapatkan reporter TribunJabar.id di lapangan.

Amalia membuat status sindiran tersebut 10 hari menjelang kematiannya pada Rabu (18/8/2021).

Status WhatsApp Amalia : "Jauhkan orang yang punya iri dengki, rezeki orang sudah ada porsi masing-masing," tulis Amalia di status WhatsAppnya pada 8 Agustus 2021 lalu.

Dalam penyelidikan kasus pembunuhan di Subang itu, penyidik Polres Subang sempat menduga disebabkan oleh motif ekonomi, yakni konflik di Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Yayasan yang didirikan oleh ayah Amalia, Yosef Hidayah. Kini Yosef menjadi komisaris yayasan.

Sementara anak laki-lakinya, Yoris menjabat sebagai ketua.

Yoris, kakak Amalia menahan tangis saat doa bersama di Subang () (Istimewa)

Tuti dan Amalia masing-masing menjabat sebagai bendahara dan sekretaris yayasan.

Mereka mendapatkan honor masing-masing Rp 10 juta per bulan, sementara Yoris mendapat honor Rp 12 juta.

Di tubuh yayasan itu diduga sempat terjadi konflik, khususnya ketika istri muda Yosef, Mimin Mintarsih dikeluarkan dari pada 2018.

Jabatan Mimin sebelumnya adalah bendahara yayasan. Karena dianggap kurang baik mengelola keuangan, Yoris pun mengganti Mimin.

Namun, hingga jelang 100 hari peristiwa pembunuhan itu, polisi juga belum bisa mengungkap motif ekonomi konflik yayasan yang sempat diselidiki.

Hal ini terungkap saat ayah Amel yang menjadi saksi kasus ini, Yosef Hidayah diperiksa penyidik Polda Jabar pada Kamis (25/11/2021). 

Fajar sidik kuasa hukum Yosef mengatakan, bahwa kliennya diperiksa oleh pihak penyidik Polda Jabar selama delapan jam lebih tepatnya dimulai pada pukul 13.00 WIB sampai dengan pukul 21.00 WIB.

"Pak Yosef diperiksa selama delapan jam yah, kemarin dijeda juga dengan istirahat, setelah penyidik meriksa sejumlah saksi di ruangan berbeda akan tetapi setelah itu langsung disatukan untuk menyingkronkan keterangan dari saksi-saksi," ucap Fajar saat dihubungi melalui sambungan seluler, Jumat (26/11/2021).

Menurut Fajar, kliennya dipertanyakan terkait kepemilikan sejumlah handphone serta kebiasaan Amalia Mustika Ratu seperti cara menyajikan makanan.

"Dalam BAP nya bukan hanya dipertanyakan terkait kepemilikan handphone yah, ada juga bagaimana kebiasaan-kebiasaan dari anaknya Pak Yosef, yaitu Amalia dari cara menyajikan makanan kalo misalnya Amalia beli nasi goreng cara menyajikannya seperti apa, apa langsung dimakan dari kertas nasinya langsung atau dipindahkan dulu ke piring," katanya.

Sementara itu, selebihnya, dalam BAP hanya mempertanyakan yang sudah di BAP sebelum-sebelumnya dan terdapat juga momen konfrontasi dari beberapa saksi-saksi yang diperiksa diwaktu yang bersamaan. 

Sebelumnya, Desen Nasution kuasa hukum Yosef mengatakan, dalam pemeriksaan yang saat ini masih berlangsung di Polda Jabar itu, kliennya dipertanyakan perihal kepemilikan beberapa handphone.

Yosef memberi kesaksian pada Kapolres Subang AKBP Sumarni saat pertama kali menemukan jasad Tuti dan Amalia Mustika Ratu dalam bagasi mobil di rumahnya, Desa Jalan Cagak, Subang, Jawa Barat Rabu (18/8/2021) (Youtube Heri Susanto) (Youtube)

"Pemeriksaan masih berlangsung, tadi Pak Yosef dalam BAP ditanya terkait 10 handphone di mana tiga di antaranya handphone tersebut merupakan milik korban," ucap Deden Nasution saat dihubungi melalui sambungan seluler, Kamis (25/11/2021). (Surya.co.id)