Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Fakta Baru Jejak Eksekutor Ibu dan Anak di Subang Tertinggal di Kuku Amalia
Ketika tim bekerja, di kuku Amalia menunjukkan ada sesuatu yang janggal. Diduga korban Amalia saat itu melawan eksekutor sebelum nyawanya dihabisi.
TRIBUNMATARAMAN.COM - Fakta baru yang diperoleh penyidik Polres Subang setelah autopsi kedua bakal menjadi petunjuk untuk menguak siapa sosok eksekutor yang membunuh Amalia Mustika Ratu (23) dan ibunya, Tuti Suhartini.
Fakta gres itu ditemukan Tim Forensik Mabes Polri di kuku almarhumah Amalia.
Proses penemuan jejak eksekutor itu saat Forensik Mabes Polri mengautopsi kedua terhadap jasad Amalia dan ibunya, Tuti Suhartini, Sabtu (2/10/2021).
Ketika tim bekerja, di kuku Amalia menunjukkan ada sesuatu yang janggal. Diduga kuat korban Amalia saat itu melawan eksekutor sebelum nyawanya dihabisi.
Hal itu disampaikan oleh ahli forensik Kombes Pol Dr dr Sumy Hastry Purwanti SpF, DFM dalam tayangan Podcast Tribunnews.
Hasil autopsi ini akan menguak waktu, cara, mekanisme dan penyebab kematian dari Tuti dan Amalia.
"Untuk kasus Subang itu memang jelas kasus pembunuhan. Autopsi pertama sudah bagus, sudah baik. Saya hanya melengkapi saja dan memastikan juga, kalau dari hasil autopsi pertama itu bisa membuktikan waktu kematian, cara kematian, mekanisme kematian, dan sebab kematian," papar dr Hastry.
Sementara itu, untuk hasil autopsi ulang jasad Tuti dan Amalia, dr Hastry lantas dicocokkan dengan beberapa bukti pemeriksaan lain secara menyeluruh.
"Pengambilan tubuh jenazah itu kita periksa lagi ke ahli DNA forensik. Kalau memang butuh pemeriksaan sidik jari ke ahli fingerprint forensik. Kalau dia diracun kita ke toksikologi forensik," papar dr Hastry.

Setelah memeriksa sidik jari, dr Hastry mencurigai adanya bukti jejak pelaku pada kuku korban Amalia.
Bukti yang ada di kuku Amalia menunjukkan dugaan kalau korban sempat merlawan pelaku pembunuhan sebelum dihabisi.
"Sambil memeriksa sidik jari, kita lihat juga tanda-tanda di tubuhnya.
Kalau ada perlawan, misalnya mencakar, memukul atau mencubit pelaku itu terlihat dari epitel yang tertinggal di kuku korban," ujar dr Hastry.
"Jari-jarinya sekalian diambil untuk diperiksa DNAnya. Itu kita periksa lengkap," tambahnya.
Selain itu, dr Hastry juga mencocokkan pemeriksaan primer dan sekunder terkait jasad Amalia dan Tuti.