6 Fakta Versi Satpol PP soal Dugaan Aniaya Anjing Hingga Tewas, Ungkap Kronologi dan Aksi Pemilik

Penulis: Alif Nur Fitri P
Editor: eben haezer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Video petugas Satpol PP diduga menganiaya anjing hingga tewas

Dia juga menyebut anjing itu memiliki karakter yang rentan melawan.

Namun, dia membantah apabila kayu yang digunakan itu dipergunakan untuk memukul. 

Menurutnya, kayu digunakan untuk ditempelkan pada rantai anjing agar anjing bisa diamankan.

Saat itu, sebut Abdullah anjing berhasil meronta hingga lepas.

"Akhirnya kami membujuk penjaganya supaya dimasukan ke keranjang dan dimasukannya," kata Abdullah. 

5. Anjing Dimasukkan ke Keranjang atas Inisiatif Pemilik

Abdullah juga menyebutkan bahwa anjing dimasukan dalam keranjang bukan oleh pihaknya.

Melainkan oleh seorang perempuan penjaga resort yang memelihara anjing itu. 

"Yang masukan ke keranjang dan lakban keranjang bukan kami, tapi yang jaga resort. Kami membawanya saja," kata Abdullah. 

Namun dari informasi di lapangan, meski keranjang itu dilakban, namun masih diberi lubang ventilasi yang cukup.

Dari lubang itulah anggota Satpol PP sebutnya, memberi minum air mineral ke anjing sepanjang perjalanan. 

Lakbat diberikan juga karena anjing terus meronta saat ingin dibawa.

6. Ada 2 Anjing dan 1 Selamat

Disebutkan anjing yang dibawa dari lokasi ada dua ekor.

Satu ekor betina satu lagi jantan yang diberi nama Canon. 

"Namun sampai Singkil, ketika dikeluarkan yang si Canon mati. Satunya lagi segar bugar malah sudah diambil pemiliknya," katanya.

"Penyebab matinya kami tidak tahu karena tidak ada kami sakiti malah dikasih minum."

"Satunya lagi di Singkil yang hidup saya belikan telur karena itu makannya," jelas Abdullah yang mengaku termasuk penyayang hewan. (TribunWow.com/Afzal Nur Iman)