Regional

Buntut Penetapan Emak-emak Dianiaya Preman Jadi Tersangka, Kapolsek dan Kanit Res Intel Dicopot

Editor: Anas Miftakhudin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

"Doa kami kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa menyertai kita semuanya dalam pengabdian kita kepada bangsa dan negara. Amin," tutupnya.

Ngaku Digebuki Kapolsek Percut Sei Tuan,

Sebelumnya, ada berita yang sempat membuat heboh yang dialamatkan pada AKP Jan Piter.

Seorang anggota polisi membuat cerita jika dirinya dihajar oleh atasannya, kapolsek hingga mengalami luka-luka dan sesak napas.

Hal tersebut dilaporkan istrinya yang juga ibu Bhayangkari.

Anggota polisi yang dihajar oleh kapolseknya bernama Brigadir Faisal Ariandi.

Dia mengaku jika dihajar oleh kapolseknya yakni AKP Jan Piter Napitupulu.

Brigadir Faisal Ariandi, merupakan anggota Polsek Percut Seituan yang mengaku dianiaya Kapolsek Percut Seituan, AKP Jan Piter Napitupulu diduga berbohong.

Menurut saksi mata, AKP Jan Pieter Napitupulu tidak ada menganiaya Brigadir Faisal Ariandi.

Malah, kata saksi, Brigadir Faisal Ariandi sengaja guling-guling di tanah, hingga tubuh dan wajahnya luka.

"Saya melihat langsung kejadian itu. Dia (Faisal) sempat mohon-mohon di depan Kapolsek," kata saksi mata, Yudi Wibowo Sianturi, Jumat (1/10/2021).

Menurut Yudi, sebelum ditangkap karena merobohkan tembok bangunan pesantren di Desa Saentis, Faisal sempat terlihat makan durian bersama seorang lelaki di Jalan Cemara, sekitar Komplek Cemara Asri.

Lelaki yang mengajak Faisal makan durian adalah Haji Burhan, pemilik pesantren yang temboknya dirobohkan Faisal.

Karena kasus perusakan dan pengancaman dengan senjata api, Faisal pun ditangkap Kapolsek Percut Seituan, AKP Jan Piter Napitupulu bersama Kanit Provost.

Saat itulah dia guling-guling di tanah, dan memelas kepada atasannya agar tidak ditangkap dan ditahan.

Halaman
1234