TRIBUNMATARAMAN.com | SURABAYA - Jarak tempuh Surabaya-Jakarta menggunakan KA Argo Bromo Anggrek kini menjadi lebih singkat.
Jika sebelumnya perjalanan kereta Surabaya-Jakarta menempuh waktu 8 jam lewat 30 menit, kini maju lebih cepat 20 menit menjadi 8 jam lebih 10 menit.
Perjalanan tersebut tepatnya dari stasiun keberangkatan di Stasiun Surabaya Pasar Turi dan berakhir di Stasiun Gambir DKI Jakarta.
“Ini invovasi yang tentunya sangat membantu bagi masyarakat. Karena bisa sampai ke ibukota lebih cepat,” kata Khofifah saat hadir di Launching Percepatan Waktu Tempuh dan Percepatan Layanan Kereta Api di Stasiun Surabaya Pasar Turi, Jumat (24/9/2021).
Kereta Api Argo Bromo Anggrek akan melewati Stasiun Bojonegoro, Semarang, Pekalongan, Cirebon, Jatinegara dan berakhir di Stasiun Gambir.
Tak hanya itu, di dalam Kereta Api juga dilengkapi dengan layanan WIFI dan terdapat Live Cooking yang akan menambah kenyamanan pengguna Kereta Api.
Menurut mantan Menteri Sosial ini, percepatan waktu tempuh dan layanan ini, akan memberikan kepastian waktu bagi masyarakat yang akan bepergian dari Jatim menuju ke daerah lain.
Diakui Gubernur Khofifah, di masa Pandemi Covid jumlah penumpang kereta api menurun drastis. Berdasarkan data dari Dishub, jumlah penumpang kereta yang semula 17.501 orang per hari, turun drastis menjadi 7.681 orang per hari di masa PPKM pada juni 2021.
“Pandemi ini sangat berpengaruh pada transportasi publik, dan moda ekonomi transportasi sangat mengalami penurunan hingga 97,7 persen,” sebut Khofifah.
Oleh karena itu, sebagai upaya memulihkan kembali animo masyarakat terhadap kereta api, Pemprov Jatim mendukung inisiatif PT KAI dalam percepatan waktu tempuh dan peningkatan layanan kereta api ini.
Gubernur Khofifah yang mengatakan bahwa dirinya telah menjadi pelanggan Kereta Api sejak tahun 1984, dan menjadi penumpang KA Argo Bromo Anggrek sejak peluncurannya di tahun 1997, menyatakan bahwa Pemprov Jatim akan mengupayakan agar moda transpotasi ini dapat menjadi tulang punggung transportasi nasional.
“Saya telah menyaksikan berbagai perubahan dan peningkatan layanan untuk Kereta Api di Indonesia. Yang memiliki karakteristik bebas hambatan, bersifat massal, moda yang aman, hemat, ramah lingkungan. Semoga ini bisa menjadi tulang punggung transportasi nasional,” jelasnya.
Di samping mendukung kecepatan dan ketepatan, Pemprov Jatim juga mengupayakan percepatan pembangunan jalur ganda lintas selatan yang diperkirakan akan selesai di tahun 2024.
“Pembangunan sekarang memasuki daerah Mojokerto dan daerah Wonokromo. Ini diharapkan akan mengurangi waktu tempuh juga,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo mengatakan, PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus menghadirkan berbagai inovasi pada layanan KA penumpang. Inovasi tersebut berupa percepatan waktu tempuh, penyediaan layanan wifi gratis, dan penyediaan layanan Live Cooking di atas KA.