Putra Daerah
Sosok Rohmatul Izza Isnaini, Mahasiswi yang Lolos Beasiswa LPDP ke United Kingdom
Cerita lengkap putra daerah Rohmatul Izza Isnaini, mahasiswi penerima beasiswa LPDP ke University of York di UK.
TRIBUNMATARAMAN.COM - Memiliki mimpi merupakan hak istimewa yang diperoleh dari Tuhan.
Dengan berpegang pada prinsip itu, Rohmatul Izza Isnaini sangat bersyukur karena mampu mendapat hak istimewa untuk bermimpi.
Selepas lulus dari program S1, dara yang lebih dikenal dengan panggilan Izza itu merasa bertanggung jawab atas keilmuannya.
Izza mengungkapkan bahwa ia merasa butuh dan ingin meningkatkan kapabilitas dirinya, karena itulah dia bertekad untuk meraih gelar Magister.
Dengan latar belakang keluarga yang sederhana, Izza merasa ia jadi lebih berani untuk bermimpi tinggi.
Baca juga: DUKA Mendalam Mira Kenang Video Call Terakhir dengan Ibu Korban Perampokan di Ngronggot Nganjuk
Sebab menurutnya, bermimpi setengah-setengah pun akan sama hasilnya. Jadi lebih baik ia bermimpi setinggi mungkin.
Setelah bekerja beberapa tahun setelah menyelesaikan S1, Izza mulai mempersiapkan dirinya untuk melanjutkan studi ke S2 melalui beasiswa Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan atau LPDP.
Beasiswa LPDP merupakan program beasiswa yang diselenggarakan oleh Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Republik Indonesia.
LPDP telah dibentuk sejak tahun 2012, tetapi program beasiswanya secara resmi baru dibuka pada tahun 2013.
Beasiswa ini memberikan kesempatan bagi jiwa muda Indonesia untuk berkuliah di kampus terbaik dunia, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Dalam beasiswa LPDP, terdapat beberapa skema, seperti program beasiswa umum, targeted, afirmasi, dan prioritas.
Beasiswa LPDP juga memberikan biaya kebutuhan bagi peserta yang lolos secara penuh, tetapi menggunakan sistem reimbursement untuk beberapa aspek.
Beasiswa LPDP ini menerima begitu banyak pendaftar setiap tahunnya dan selalu meningkat hingga angka puluhan ribu berdasarkan grafik data seleksi beasiswa LPDP per tahun 2024.
Tingginya antusiasme pendaftar itu akhirnya juga menghasilkan persaingan yang ketat antar-peserta.
Di tahun 2021 silam, LPDP memberikan kesempatan bagi penerima beasiswa yang lolos sebanyak 4.266 orang.
Kemudian di tahun-tahun setelahnya, peserta yang lolos terus meningkat sampai menyentuh angka 8.592 orang di tahun 2024.
Jika diakumulasikan, penerima beasiswa dari tahun 2013 hingga 2024 adalah sebanyak 54.149 orang.
Untuk LPDP di tahun 2025, jumlah penerima beasiswa yang lolos belum diumumkan. Tetapi LPDP menargetkan penerima beasiswa akan mencapai 4.000 orang.
Untuk memberikan beasiswa penuh kepada mahasiswa, LPDP memastikan dana anggaran beasiswa sebanyak Rp 6,513 triliun dan layanan riset sebanyak Rp 60,92 miliar per tahun 2025.
Sementara itu, Izza mendaftarkan dirinya ke LPDP pada akhir 2021, tetapi usahanya saat itu gagal.
Menurutnya, tantangan yang paling ia ingat adalah ketika wawancara pada alur pendaftaran.
Selain itu, ia juga tak memiliki mentor dan teman yang bisa diajak berdiskusi mengenai beasiswa ini.
Namun, Izza tak menyerah. Di awal 2022, ia kembali mendaftar dan berharap banyak dapat diterima. Tetapi kenyataan kembali menjatuhkan harapannya.
Menerima kegagalan dua kali tidak mematahkan semangat Izza untuk menimba ilmu di negeri lain.
Karena adanya kepercayaan yang kuat dari keluarga, Izza memutuskan untuk kembali mendaftar beasiswa LPDP di batch 2 pendaftaran pada tahun yang sama.
Izza membuktikan bahwa usaha memang tidak akan mengkhianati hasil. Harapan besar yang tumbuh dalam dirinya berujung pada sebuah keberhasilan.
Ia akhirnya lolos beasiswa LPDP ke United Kingdom (UK) dalam Applied Linguistics for Language Teaching Major.
“Tempat di mana aku belajar adalah hal yang paling berpengaruh ke diri aku dan membuat aku berani untuk bermimpi tinggi di usia muda,” ungkapnya, Kamis (14/08/2025).
Belajar di University of York memberikan beragam pengalaman hidup yang bermanfaat bagi Izza.
“Aku pilih beasiswa di luar negeri karena mau cari pengalaman lebih banyak, supaya dapat insight yang lebih luas juga,” ungkap Izza.
Semasa berkuliah di UK, Izza merasakan perbedaan yang signifikan dengan pengalamannya S1 di Indonesia.
Jika selama berkuliah S1 ia mencari kegiatan sebanyak-banyaknya demi pengembangan diri, di program S2 University of York ia berfokus pada akademiknya agar lulus dengan nilai terbaik.
Selain kurikulum yang berbeda dan mata kuliah beragam, program S2 di UK hanya berjalan selama satu tahun. Periode satu tahun itu terbagi menjadi 3 term atau bagian, yaitu term 1, 2, dan 3.
Izza mengungkapkan bahwa ada academic shock yang melanda ketika ia awal berkuliah.
Sebab, penilaian ujian akhir berbeda dengan di Indonesia karena lebih mengedepankan kemampuan berpikir kritis.
Ia juga mengungkapkan bahwa di sana ia tak dapat menikmati hari libur, karena hari libur itu digunakan untuk mengerjakan tugas.
“Libur itu mungkin hanya satu minggu setelah submission, lalu langsung lanjut ke term selanjutnya. Jadi kuliah di sana memang sangat padat karena nggak ada liburan,” tuturnya.
Namun, meski begitu, Izza tetap senang karena banyak kegiatan lain yang diadakan oleh Universitas, seperti membuat kartu ucapan natal dan membuat dekorasi kue halloween.
Bahkan, dari kegiatan-kegiatan itu Izza bertemu dengan teman dari departemen lain, negara lain, dan bahkan teman baiknya.
Kini, Izza memiliki lembaga kursus bahasa Inggris yang tengah berjalan.
Sebenarnya lembaga tersebut telah dirintis sejak kegagalannya di beasiswa LPDP pertama.
Kemudian setelah lulus S2 di UK dan pulang ke Indonesia, ia kembali melanjutkan pengabdiannya.
Pada awalnya kursus tersebut berfokus pada anak kecil, tetapi kini ia mengganti segmen market ke kursus International English Language Testing System (IELTS) dan Test of English as a Foreign Language (TOEFL).
Tujuan dari dibangunnya lembaga kursus bahasa Inggris tersebut adalah untuk membantu mereka yang berasal dari latar belakang kurang mampu.
Izza berharap, pengabdiannya ini dapat bermanfaat bagi anak-anak muda yang bermimpi tinggi seperti dirinya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman
(Zahra Salsabila/tribunmataraman.com)
putra daerah
Rohmatul Izza Isnaini
Izza
United Kingdom University of York
LPDP
Awardee LPDP
Alumni LPDP
Kemenkeu RI
United Kingdom
Afrigh Abrar Brahmantya, Mahasiswa Unair Menjelajahi Dunia Melalui Pertukaran Pelajar |
![]() |
---|
Rini Kartini, Berakar dari Kesederhanaan Sukses di Dunia Broadcasting dan Akademik |
![]() |
---|
Fathi Falah, Ketua Duta Unair Jadi Sosok Inspiratif dalam Leadership |
![]() |
---|
Nurul Firda Oktavia, Mahasiswa Unidha Malang Menapaki Dua Peran Demi Mewujudkan Cita |
![]() |
---|
Keluar Zona Nyaman, Delvin Mahasiswa FEB Unair Sukses Raih Juara 2 di Kompetisi Bisnis Nasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.