Perampokan di Ngronggot Nganjuk
DUKA Mendalam Mira Kenang Video Call Terakhir dengan Ibu Korban Perampokan di Ngronggot Nganjuk
Begini suasa duka Mira Aji Pangestu saat kenang ibunya korban Perampokan di Nggronggot Nganjuk yang terakhir berinteraksi melalui video call
Penulis: Danendra Kusuma | Editor: faridmukarrom
TRIBUNMATARAMAN.COM | NGANJUK - Bagi Mira Aji Pangestu (22), panggilan video bersama ibunya, Enik Mulya Ningsih (55), sehari sebelum tragedi, kini menjadi kenangan terakhir yang tak akan pernah bisa ia ulang.
Ia tak menyangka obrolan ringan lewat layar ponsel pada Kamis (14/8/2025) itu justru menjadi pertemuan terakhir mereka.
Dalam panggilan video berdurasi 24 menit itu, Enik sempat bercerita tentang rencananya membeli tanah dan rumah.
Uang Rp150 juta yang dikumpulkan dari hasil menjual perhiasan dan tabungan keluarga sudah ia siapkan.
Sambil tersenyum, ia meminta pendapat Mira soal cara pembayaran.
Baca juga: Siswa SMP di Bondowoso Diduga Ditusuk Teman, Alami Luka di Perut
Saat itu, tak sedikit pun Mira membayangkan esok harinya uang itu raib, ibunya dianiaya, dan nyawanya melayang.
“Ibu cerita banyak soal rumah. Saya masih sempat kasih saran. Ternyata itu percakapan terakhir kami,” ujar Mira dengan suara bergetar.
Ia masih menyimpan tangkapan layar panggilan video tersebut, seolah menjadi pengganti kehadiran sang ibu.
Enik, sosok yang dikenal sabar dan penuh kasih pada keluarga, meninggal dunia setelah sempat dirawat intensif selama empat hari di RSUD Jombang akibat luka parah di kepala dan wajahnya.
Luka itu diduga kuat akibat penganiayaan saat perampokan terjadi di rumahnya, Desa Klurahan, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk, Jumat malam (15/8/2025).
Suaminya, Jumaji (59), masih ingat jelas momen mengerikan ketika pulang ke rumah sekitar pukul 20.00 WIB.
Pintu rumahnya terbuka, dan di dalam kamar ia menemukan istrinya tergeletak telungkup dengan kepala tertutup kain. Saat kain itu disibak, tampak luka parah di kepala dan wajah Enik.
Panik, ia langsung berteriak meminta bantuan warga. Bersamaan, ia sadar tas berisi uang Rp150 juta yang selalu diletakkan di samping kasur istrinya sudah hilang.
“Istri saya sudah tak sadarkan diri, penuh luka. Saya langsung bawa ke rumah sakit. Tapi nyawa istri saya tak bisa tertolong,” ungkapnya lirih.
Kini, keluarga kecil itu dirundung duka mendalam. Tiga anak Enik dan Jumaji kehilangan sosok ibu yang selama ini menjadi penguat keluarga.
FAKTA Baru Perampokan di Nganjuk: 1 Orang Tewas dan Uang Rp150 Juta Hilang, Polisi Bentuk Tim Khusus |
![]() |
---|
Satreskrim Polres Nganjuk Bentuk Tim Khusus Ungkap Dugaan Perampokan di Ngronggot |
![]() |
---|
Anak Korban Perampokan di Nganjuk Sempat Video Call, Jadi Momen Terakhir Percakapan |
![]() |
---|
Empat Hari Dirawat Intensif di Rumah Sakit, Korban Dugaan Perampokan di Nganjuk Meninggal |
![]() |
---|
Perampok Rumah di Ngronggot Nganjuk Diduga Masuk Lewat Pintu Depan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.