Perampokan di Ngronggot Nganjuk
Perampok Rumah di Ngronggot Nganjuk Diduga Masuk Lewat Pintu Depan
Perampok rumah di Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk ditengarai masuk rumah lewat pintu depan
Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Sri Wahyuni
TRIBUNMATARAMAN.COM I NGANJUK - Korban dugaan perampokan di Desa Klurahan, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, menengarai perampok masuk melalui pintu depan.
Apalagi rumah korban tidak dilengkapi Pagar.
Penghuni rumah bernama Enik Mulya Ningsih (55), terluka dalam peristiwa perampokan itu. Dia ditengarai dianiaya oleh perampok.
Suami Enik, Jumaji (59) mengatakan kemungkinan besar pelaku nyelonong masuk rumah lewat pintu utama.
Dia sudah memeriksa seluruh bagian rumah, terutama jendela dan pintu belakang. Di jendela maupun pintu belakang tidak ada bekas congkelan atau kerusakan.
"Saya mendapati pintu depan terbuka lebar usai pulang dari memijat. Pintu itu sebelumnya saya tutup tanpa dikunci saat berangkat kerja memijat. Karenanya, saya menduga kuat pelaku masuk lewat pintu depan," katanya kepada Tribun Jatim Network, Rabu (20/8/2025).
Saat kejadian berlangsung, situasi desa sepi aktivitas warga.
Sehingga tak ada warga yang mengetahui kejadian perampokan ini. Kegaduhan di dalam rumah korban juga tak terdengar ketika perampok menyatroni.
Baca juga: Penemuan Mayat Kakek 90 Tahun di Sungai Besowo Kediri, Pikun dan Hilang dari Rumah
Di sisi lain, samping kiri rumah korban merupakan hamparan sawah.
"Jalanan desa sepi lalu-lalang warga kalau malam," jelasnya.
Dugaan kasus perampokan ini diperkirakan Jumaji terjadi pukul 19.00 WIB, Jumat (15/8/2025).
Kala itu, Ernik sedang berada di dalam rumah sendirian.
Jumaji kebetulan ada pesanan memijat tetangga desa. Dia berangkat pukul 18.00 WIB. Pintu rumah dia tutup tanpa dikunci.
Sebagai informasi, pekerjaan sehari-hari Jumaji memang sebagai tukang pijat.
Sementara, anak bungsunya, kerja sif malam di kedai kuliner kawasan Kelurahan Warujayeng, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk. Dua anak lainnya merantau.
Pukul 20.00 WIB, ia tuntas memijat dan bergegas kembali ke rumah.
Setibanya di halaman rumah, Jumaji melihat pintu rumah sudah dalam posisi terbuka lebar.
Awalnya tak ada kecurigaan di benak Jumaji. Ia lantas meneruskan langkah kaki masuk ke rumah.
Selanjutnya, ia langsung berjalan mengarah ke kamar.
Di situ, Jumaji terkejut mendapati istri tidur telungkup di lantai sembari mengluarkan suara mendengkur cukup keras. Kepalanya tertutup kain.
Ia pun berusaha membangunkan dan memintanya tidur di kasur.
Namun, sang istri tak merespons tatkala Jumaji membangunkannya.
Jumaji kemudian menyibak kain yang menutup kepala istri.
Ternyata kepala belakang Enik terluka. Termasuk pipi kiri. Area dahi dan kelopak matanya bengkak. Ada darah juga mengucur.
Jumaji dirundung panik. Dia sontak berteriak meminta tolong warga. Mendengar teriakan Jumaji, sejumlah warga keluar rumah.
Mereka mendatangi rumah Jumaji memastikan apa yang terjadi.
Bersamaan, Jumaji mengecek barang-barang di rumah. Tas milik istri yang biasa diletakkan di samping kasur raib. Tas itu berisi uang Rp 150 juta.
Tak lama, Jumaji melarikan istri ke Rumah Sakit Daerah (RSD) Kertosono guna mendapat pertolongan medis.
Kasus dugaan perampokan ini sudah dilaporkan ke Polres Nganjuk.
Tim Satreskrim Polres Nganjuk rampung menggelar olah TKP serta menghimpun keterangan saksi di lokasi.
Kasus ini masih dalam proses penanganan Satreskrim Polres Nganjuk.
(Danendra Kusuma/TribunMataraman.com)
Editor : Sri Wahyunik
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.