Sosok Kirana Ai, Mahasiswi Berprestasi Terinspiratif Dari FIP UM

Pertama, tujuan hidup adalah untuk beribadah. Kedua, sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi yang lainnya.

“Dengan aku menggenggam title mawapres, harapannya aku bisa lebih bermanfaat bagi banyak orang. Informasi yang aku bagikan bisa lebih luas,” tuturnya.

Kirana merasa lebih mudah dalam berjejaring sekaligus berkolaborasi dengan orang lain.

Bahkan, title tersebut dapat berfungsi sebagai pengingat bagi dirinya untuk selalu berhati-hati dalam bertindak.“Kalau mau ngapa-ngapain, aku harus mikir dulu, apakah hal itu baik atau harus dipertimbangkan kembali,” terangnya.

Pelajaran terbesar dari pengalaman ini adalah pentingnya menyadari alasan dalam setiap pengambilan keputusan dalam melakukan sesuatu.

“Aku harus tahu ‘why’-nya dulu, kemudian belajar mengolah mindset dan mengatur strategi. Setelahnya, baru diimbangi dengan ikhtiar, work smart, hard work, dan doa,” jelasnya.

Di akhir wawancara, Kirana memberikan pesan bagi para pejuang mimpi yang merupakan salah satu refleksi dari serangkai perjalanannya.“Jangan cuma jadi hebat, tapi jadilah hebat yang bermanfaat,” tandasnya.

Kirana mampu membuktikan bahwa niat yang tulus dengan keteguhan prinsip dapat mengantarkan ia untuk menggapai impiannya.

(Dhea Berta/TribunMataraman.com)

Editor : Sri Wahyunik