Perang Beras Oplosan di Tulungagung
Perang Beras Oplosan, Penggilingan Padi di Tulungagung Masih Tertekan
Meski pemerintah memerangi beras oplosan, rupanya kebijakan itu belum menguntungkan pemilik penggilingan padi di daerah
Penulis: David Yohanes | Editor: Sri Wahyuni
Namun tawaran ini dianggap kurang menarik, karena mereka bisa menjual langsung ke pasar sebagai beras curah Rp 13.000 per kilogram.
Pedagang nantinya akan menjual beras ini di harga Rp 13.500 per kilogram ke konsumen.
Sementara mereka juga bersaing dengan pabrik yang membuat produk dari rentang harga terendah di kelas medium sampai di kelas premium.
Rozi memaparkan, sebelumnya dalam seminggu kapasitas produksinya bisa mencapai 2 ton beras curah.
Namun karena pabrik juga mengeluarkan beras medium yang jadi segmen penggilingan, produksinya sekarang berkurang menjadi 2 kuintal per minggu.
“Selama ini kami sudah bersaing dengan pabrik di semua segmen harga. Mereka menang karena punya brand,” tegasnya.
Rozi pun merasakan, penertiban beras oplosan ini belum membawa dampak ke penggilingan dan pengusaha beras kecil di daerah.
Meski demikian ia berharap kebijakan ini ke depan membawa dampak positif ke pengusaha kecil seperti dirinya.
(David Yohanes/TribunMataraman.com)
Editor : Sri Wahyunik
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.