Putra Daerah

Muhimatul Khoiriyah, Founder dan CEO Komunitas Colourise Untuk Anak-Anak Kanker

Inilah sosok Muhimatul Khoiriyah adalah mahasiswi semester 7 Unair yang mendirikan Yayasan Kanker Anak Indonesia

Editor: faridmukarrom
Dokumentasi Pribasi Muhimatul Khoiriyah
Muhimatul Khoiriyah atau Hima, Mahasiswi FIB Unair yang merintis dan membangun Komunitas Colourise. 

TRIBUNMATARAMAN.COM  | SURABAYA - Muhimatul Khoiriyah adalah mahasiswi semester 7 Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Airlangga (UNAIR) yang mendirikan komunitas Colourise. 

Komunitas Colourise adalah komunitas yang didedikasikan untuk anak-anak penyintas kanker di Yayasan Peduli Kanker Anak Indonesia (YPKAI) Surabaya.

Bersama Colourise, dara yang akrab dipanggil Hima ini menghidupkan kembali harapan anak-anak di Yayasan tersebut.

Colourise hadir dari keresahan Hima melihat ketimpangan pendidikan yang dirasakan orang-orang dengan keterbatasan, terutama oleh mereka yang ingin menempuh pendidikan tetapi terhalang oleh kondisi fisik.

Komunitas ini hadir karena terinspirasi komunitas sosial lain yang berhasil memberdayakan banyak orang secara swadaya.

Awalnya, komunitas Colourise tidak fokus ke ranah pendidikan, melainkan permasalahan utama anak-anak di YPKAI, yaitu adiksi gawai.

Tidak adanya kegiatan edukatif di sana membuat gawai menjadi pilihan terakhir untuk membahagiakan anak-anak, serta untuk mendistraksi mereka dari rasa sakit yang kerap datang dan pergi.

Mahasiswi UNAIR itu menyatakan bahwa ia dan Colourise telah mencoba beberapa kegiatan seperti membaca dan menulis untuk anak-anak. Namun, bagi mereka kegiatan itu membosankan dan kurang disuka.

Akhirnya Colourise sampai pada metode art therapy. Kegiatan itu adalah kegiatan paling cocok untuk anak-anak. Dari rentang usia 0–14 tahun, semuanya menyukai satu kegiatan yang sama; melukis.

Dengan melukis, anak-anak bebas mengekspresikan diri, belajar tentang warna, hingga mencampur warna dengan bahagia. 

Hima menekankan, komunitas Colourise bertujuan untuk memaksimalkan kegiatan anak-anak. Tidak hanya agar lebih berkualitas dan efektif, tetapi juga menyenangkan bagi mereka.

Awalnya, Colourise dirintis pada akhir tahun 2022 akhir hingga 2023 awal. Namun, baru secara resmi berjalan pada tahun 2024.

Berbekal rasa sukarela dan independensi, Hima membawa Colourise ke berbagai kompetisi demi memaksimalkan bantuan untuk anak-anak.

Melalui kompetisi ia tak serta-merta mendapat kemenangan dan kesempatan untuk didanai.

Kompetisi pertama, ia gagal. Namun, ia tak menyerah dan mempertahankan semangat untuk membawa Colourise ke kompetisi lain.

Hingga akhirnya melalui kompetisi ketiga yang diikuti, Social Project Innovillage, Colourise mampu bersaing dengan ribuan kontestan lainnya dan masuk ke salah satu dari 165 komunitas yang dipilih Innovillage.

“Aku ngerasa amaze sama komunitas lain yang bikin ini-itu dan bikin alat ini-itu. Tapi balik lagi, aku juga merasa sangat bangga dengan timku, Colourise, karena kami benar-benar fokus ke anak-anak kanker,” katanya. 

“Bahkan kami kan sebenarnya memberdayakan anak kanker supaya mereka dapat pendidikan, kualitas aktivitas supaya nggak adiksi gawai. Tapi yang dapat manfaat nggak hanya mereka, tetapi juga yayasan, orang tua, dan lingkungan sekitar,” imbuhnya. 

Bagi Hima, tantangan terbesar dalam membangun Colourise dan mendampingi anak penyintas kanker, adalah mentalnya yang harus dipersiapkan.

Sebab, kedekatannya dengan anak-anak di YPKAI telah menumbuhkan ikatan batin kuat. Sehingga ketika salah seorang anak meninggal karena Kanker, di situlah Hima merasa sangat kehilangan. 

Namun di balik itu, melihat anak-anak bahagia ternyat juga menjadi kebahagiaannya juga. Mereka yang tadinya tak memiliki hobi, jadi memiliki hobi. Mereka yang adiksi dengan gawai jadi menurunkan intensitasnya. Mereka yang tadinya sakit menjadi sembuh. Hal-hal kecil itulah yang menumbuhkan rasa suka yang kuat dalam diri Hima.

Hima berharap, ke depannya mereka akan mampu mengembangkan aplikasi Colourise yang didesain untuk mempraktikkan edukasi lain kepada anak-anak. Ia juga mengatakan bahwa Colourise akan mengembangkan hasil karya anak-anak agar dapat bermanfaat dalam aspek ekonomi.

Colourise bermakna kebahagiaan bagi Hima. Bersama komunitas ini, Hima ingin membuka mata orang awam agar menyadari bahwa anak-anak dengan penyakit mematikan ini juga membutuhkan support besar dari lingkungan.. 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman

(tribunmataraman.com/ Zahra Salsabilah)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved