Buaya Viral di Sidoarjo

Viral, Buaya Sepanjang Empat Meter Naik ke Darat di Buduran Sidoarjo 

Buaya muara sepanjang kira-kira 4 meter muncul di daratan Sidoarjo, tepatnya di pinggir Kali Kepetingan, Desa Sawahan, Kecamatan Buduran, Sidoarjo. 

Editor: eben haezer
IST
PENAMPAKAN - Buaya dengan panjang sekira empat meter saat muncul di daratan, pinggir Kali Kepetingan, Desa Sawahan, Kecamatan Buduran, Sidoarjo beberapa waktu lalu. Kabar ini sedang viral, setelah beredar di sejumlah media sosial 

TRIBUNMATARAMAN.COM | SIDOARJO - Buaya muara sepanjang kira-kira 4 meter muncul di daratan Sidoarjo, tepatnya di pinggir Kali Kepetingan, Desa Sawahan, Kecamatan Buduran, Sidoarjo. 

Buaya muara (Crocodylus porosus), atau dikenal juga sebagai buaya air asin, adalah reptil predator terbesar di dunia yang masih hidup.

Buaya ini mendiami perairan payau dan asin di berbagai wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Baca juga: Warga Tanah Merah Bangkalan Tangkap Buaya Ukuran 2,5 Meter Dari Ladang Jagung, Gigi Sudah Dikikir

Buaya muara jantan dewasa bisa mencapai panjang rata-rata 4,3 hingga 5,2 meter, dengan beberapa individu tercatat melebihi 6 meter dan berat lebih dari 1.000 kg.

Betina cenderung lebih kecil, dengan panjang rata-rata 2,6 hingga 3,5 meter. Warna tubuh mereka bervariasi dari abu-abu kehijauan hingga cokelat tua, seringkali dengan bercak gelap di bagian punggung.

Bagian perutnya berwarna lebih terang, biasanya krem atau kekuningan. Moncongnya lebar dan rahangnya dipenuhi gigi-gigi tajam yang cocok untuk merobek mangsa.

Terkait dengan penampakan buaya di Buduran Sidoarjo ini, sejumlah warga sempat memotret dan merekam video kemunculan buaya tersebut. 

Gambar tentang munculnya buaya besar itupun viral setelah tayang di sejumlah media sosial. Warga juga khawatir karena lokasi itu tak jauh dengan perkampungan masyarakat. 

Terakhir buaya itu muncul pada Kamis (17/7/2025) lalu. Beberapa warga melihat langsung dan merekam kemunculannya.  Mereka kaget karena biasanya buaya muncul di sungai dan hanya melintas begitu saja. 

“Sementara kali ini muncul di daratan. Di pinggir sungai, yang lokasinya tidak jauh dari permukiman warga,” ujar Sarif, warga yang sempat melihat kemunculan buaya tersebut. 

Dia dan warga lain menduga buaya itu naik ke darat karena lapar, atau karena kondisi perubahan cuaca beberapa waktu belakangan. 

Namun warga juga tetap beraktivitas seperti biasa. Sehari-hari mereka tetap menggunakan perahu kecil melintasi sungai itu. Untuk keluar atau masuk ke daerah terpencil di kawasan Sawahan tersebut memang cuma dua jalur. Lewat sungai atau jalan kecil di antara tambak - tambak. 

“Khawatir sih, tapi mau bagaimana lagi wong ini jalurnya. Sehari-hari melintas ya juga lewat sungai ini,” lanjut dia. 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo menyebut, kemunculan buaya itu tidak ada kaitannya dengan kondisi lingkungan dan sebagainya. Setidaknya, sejauh ini belum ditemukan faktor tersebut. 

“Sepertinya hanya rutinitas atau habit saja. Kerap kali muncul buaya di sekitaran kawasan itu, semacam aktivitas tahunan. Sama halnya dengan yang beberapa kali terlihat di kawasan Kali Porong,” ungkap Bahrul Amig. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved