Berita Terbaru Kabupaten Nganjuk

Tamasya Jadi Salah Satu Solusi Pemkab Nganjuk Menekan Angka Stunting

Kegiatan Tamasya menjadi salah satu strategi Pemkab Nganjuk untuk menekan angka stunting.

|
Penulis: Danendra Kusuma | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/danendra kusumawardana
BUKA KEGIATAN : Wakil Bupati (Wabup) Nganjuk, Trihandy Cahyo Saputro (paling kanan) menghadiri pembukaan kegiatan Tamasya (Taman Asuh Sayang Anak) dalam rangkaian Kelas Orang Tua Hebat Seri III, Selasa (8/7/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk tekan angka stunting.  

TRIBUNMATARAMAN.COM | NGANJUK - Beragam cara dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk untuk menekan angka stunting. 

Salah satu upayanya adalah melalui kegiatan Tamasya (Taman Asuh Sayang Anak) dalam rangkaian Kelas Orang Tua Hebat Seri III. 

Kegiatan bertajuk ASI Eksklusif dan Imunisasi Rutin Lengkap ini dihelat di Ruang Rapat Anjuk Ladang, kantor Pemkab, Selasa (8/7/2025). 

Dihadiri ratusan peserta baik luring dan daring, kegiatan ini dibuka langsung Wakil Bupati (Wabup) Nganjuk, Trihandy Cahyo Saputro

Mas Handy -sapaan Wabup- memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang ikut berperan menyukseskan program ini. 

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan generasi bebas stunting di Kota Angin. 

"Ini bagian dari upaya nasional, bukan hanya program Kabupaten Nganjuk. Karenanya, kita harus konsisten dan fokus dalam menuntaskan kasus stunting," katanya. 

Ia optimistis, dengan kerja sama yang kukuh, angka stunting di Kabupaten Nganjuk bisa ditekan secara signifikan. 

Sehingga akan berdampak langsung terhadap capaian Provinsi Jawa Timur.

"Jika Nganjuk mampu menurunkan stunting, ini bisa memberi pengaruh besar di level provinsi," ungkapnya. 

Kepala Dinas PPKB Kabupaten Nganjuk, Nafhan Tohawi, menjelaskan program Tamasya merupakan inisiatif strategis dari BKKBN.

Tujuannya menyediakan layanan pengasuhan anak yang terintegrasi. 

Di samping itu, kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan para orang tua dan pengasuh dalam mendukung tumbuh kembang anak secara optimal sedari dini. 

"Perlu diketahui kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan peilaku bagi catin (calon pengantin), ibu hamil, ibu yang memiliki balita dan baduta, ayah balita dan baduta, pengasuh TPA, serta PKB dalam mengelola keluarga dalam tumbuh kembang anak," ujarnya.

(danendra kusumawardana/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer 

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved