ASEAN Club Championship
Persebaya Surabaya Kecewa Berat Karena Tak Bisa Main di ASEAN Club Championship
Manajemen Persebaya mengaku kecewa karena tak bisa tampil di ASEAN Club Championship (ACC) 2025/2026.
Penulis: Khairul Amin | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM | SURABAYA - Manajemen Persebaya mengaku kecewa karena tak bisa tampil di ASEAN Club Championship (ACC) 2025/2026.
Sekretaris tim Persebaya, Ram Surahman mengaku kaget, karena selama ini belum ada info resmi diterima pihaknya terkait penyelenggaraan ACC.
"Sejauh ini kan cuma info saja. Buktinya sampai sekarang kami tidak menerima surat apapun soal itu," kata Ram Surahman.
Baca juga: Terhalang Regulasi, Persebaya dan Malut United Kemungkinan Tak Tampil di ASEAN Club Championship
"Bahkan, email dari PSSI atau pihak penyelenggara (AFF) juga sama sekali tidak ada yang masuk," tambahnya.
Padahal secara tim dan infrastruktur, Persebaya sangat siap.
Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) yang menjadi home base Persebaya sudah berstandar AFC. Bahkan, sempat digunakan untuk venue Piala Dunia U-17.
"Kami sudah bereskan terkait lisensi dan syarat lainnya," pungkas Ram.
Tidak hanya Persebaya, satu tim lainnya, Malut United juga batal bermain di turnamen tingkat Asia Tenggara ini. Sehingga, tidak ada perwakilan Indonesia di ACC 2025/2026.
PT LIB sebenarnya sudah menunjuk Malut United dan Persebaya Surabaya untuk bermain di ACC 2025/2026.
Keduanya ditunjuk karena finish peringkat tiga dan empat Liga 1 2024/2025.
Namun, pihak penyelenggara ACC meminta hanya peringkat satu dan dua yang diikut sertakan. Yaitu Persib Bandung dan Dewa United.
Direktur Utama LIB, Ferry Paulus saat jumpa pers, Kamis (3/7/2025) menjelaskan, pihaknya tetap pada aturan yang disepakati bersama dengan semua klub Liga 1.
Bahwa yang bermain di ajang AFC adalah tim peringkat satu dan dua klasemen akhir. Sementara di tingkat ACC/AFF diperuntukkan peringkat tiga dan empat.
Ferry menjelaskan, jika memaksakan peringkat satu dan dua harus berkompetisi di tiga level berbeda skala internasional, kesulitan tidak hanya dialami klub.
"Kami pasti akan kesulitan mengatur jadwal, apalagi ada SEA Games dan turnamen lainnya," ucapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.