Profil Lengkap Prof Wirawan Endro Dwi Radianto yang Baru Dilantik Jadi Rektor Universitas Ciputra

TRIBUNMATARAMAN.COM | SURABAYA - Prof. Dr. Wirawan Endro Dwi Radianto, M.ScA, CA., Ak., resmi dilantik sebagai Rektor Universitas Ciputra (UC) untuk masa jabatan 2025–2029. 

Sosok akademisi yang dikenal visioner ini bukan nama baru di lingkungan UC.

Sebelum menduduki jabatan tertinggi di universitas yang dikenal dengan kekuatan pendidikan kewirausahaannya ini, Prof. Wirawan telah mengabdi lebih dari 15 tahun sebagai dosen dan pimpinan fakultas.

Baca juga: Wirawan Endro Dwi Radianto Dilantik Sebagai Rektor Universitas Ciputra, Ini Misinya Setelah Menjabat

Prof. Wirawan meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta. 

Ia kemudian melanjutkan studi magister di Göteborg University, Swedia, dengan fokus pada Accounting & Finance. 

Gelar doktoralnya ia raih dari Universitas Airlangga, Surabaya, dalam bidang Ilmu Akuntansi.

Ia juga dikenal sebagai pakar sistem kendali manajemen, literasi keuangan, dan pengembangan inovasi digital berbasis data. 

Sejumlah publikasi ilmiahnya mengangkat tema besar di seputar entrepreneurship, digital finance, serta model pengembangan UMKM berbasis teknologi.

Karya-karyanya telah banyak dimuat di jurnal nasional terakreditasi maupun jurnal internasional bereputasi.

Sebagai akademisi, ia dikenal aktif menulis dan meneliti.

Di Google Scholar, ia tercatat memiliki lebih dari 1000 sitasi dengan indeks h-16.

Beberapa bukunya yang banyak dirujuk antara lain Konsep Dasar Pengendalian Manajemen, Penganggaran: Perspektif Pengendalian Manajemen, dan Generasi Entrepreneur.

Dalam perjalanan kariernya di UC, Prof. Wirawan pernah menjabat sebagai Wakil Dekan, Dekan Fakultas Entrepreneurship, Kepala Program Studi, hingga Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM). 

Ia juga mengantongi berbagai sertifikasi profesional seperti Certified Management Accountant (CMA), Certified Financial Planner (CFP), Qualified Wealth Planner (QWP), dan Chartered Accountant (CA).

Selain di bidang akademik, ia aktif dalam berbagai proyek pengabdian masyarakat. Ia memimpin berbagai pelatihan literasi keuangan dan kewirausahaan digital untuk UMKM, kelompok disabilitas, hingga komunitas desa wisata. 

Ia percaya bahwa kampus harus hadir sebagai mitra perubahan sosial di tengah masyarakat. 

“Kampus tidak hanya berfungsi sebagai pusat pengajaran dan riset, tetapi juga harus bisa hadir langsung di tengah masyarakat sebagai agen perubahan,” ujarnya.

Kini, di bawah kepemimpinannya sebagai Rektor, Universitas Ciputra memasuki era baru transformasi digital dan globalisasi pendidikan tinggi. 

Prof. Wirawan mencanangkan sejumlah inisiatif strategis untuk mendorong daya saing institusi di tingkat nasional maupun internasional. 

“Kami ingin menciptakan lingkungan belajar yang lebih digital, kolaboratif, dan berorientasi global. Pendidikan tinggi harus mampu merespons tantangan zaman dengan cepat dan relevan,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa kepemimpinannya akan difokuskan pada tiga inovasi utama yang akan menjadi pendorong transformasi institusi. 

Pertama, penguatan UC Learning Experience sebagai model pembelajaran yang digital, global, dan transdisipliner, yang melibatkan kolaborasi erat dengan industri, pemerintah, komunitas, hingga media. 

Kedua, pengembangan Ciputra Education Digital eXperience (CEdX), yaitu platform digital interaktif berbasis teknologi mutakhir seperti AI dan VR untuk memperkaya keterlibatan seluruh pemangku kepentingan mulai dari mahasiswa, orang tua, hingga alumni. 

Dan ketiga, membangun Ekosistem Employability Terintegrasi yang menghadirkan peta jalan karier menyeluruh bagi mahasiswa, baik sebagai entrepreneur maupun profesional.

"Selain penguatan di level domestik, Universitas Ciputra juga memperluas kolaborasi global melalui program Transnational Education (TNE), riset bersama, pertukaran dosen dan mahasiswa, serta pengembangan kurikulum lintas negara,"ungkapnya.

Salah satu kerja sama strategis yang sedang dikembangkan adalah dengan Apple, dalam rangka mengintegrasikan teknologi terbaru ke dalam proses pembelajaran.

“Kepemimpinan ini bukan hanya soal perubahan administratif.Lebih dari itu, ini adalah soal membangun ekosistem pendidikan tinggi yang menyatu dengan teknologi, berorientasi masa depan, dan terhubung secara global,"pungkasnya.

(Sulvi Sofiana/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer