Berita Terbaru Kota Blitar

Angka Kecelakaan Lalu Lintas Usia Produktif Tinggi, Polda Minta Edukasi Sejak Dini Digencarkan

Angka kecelakaan lalu lintas usia produktif di Jawa Timur terbilang tinggi. Polda Jatim pun meminta edukasi sejak dini digencarkan.

Penulis: Samsul Hadi | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/samsul hadi
EDUKASI LALU LINTAS: Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Iwan Saktiadi saat menghadiri acara sosialisasi berlalu lintas kepada para santri di Taman Lalu Lintas Warung Bambu Barokah di Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Kamis (22/5/2025). 

TRIBUNMATARAMAN.COM I BLITAR - Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Iwan Saktiadi mengatakan, angka kecelakaan lalu lintas (laka lantas), khususnya pada usia pengendara produktif di Jawa Timur menempati posisi paling tinggi. 

Hal itu disampaikan Kombes Pol Iwan Saktiadi saat menghadiri acara sosialisasi berlalu lintas untuk santri di Taman Lalu Lintas Warung Bambu Barokah di Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Kamis (22/5/2025).

"Kegiatan ini menjadi upaya mereduksi angka kecelakaan lalu lintas khususnya di usia produktif. Karena, angka kecelakaan di Jawa Timur khususnya di usia produktif mulai 18-35 tahun menempati posisi cukup tinggi, baik sebagai pelaku maupun korban," kata Iwan. 

Iwan tidak menyebutkan angka detail kasus kecelakaan lalu lintas pada pengendara usia produktif di Jawa Timur. 

Tapi, menurutnya, secara keseluruhan, rata-rata angka kecelakaan lalu lintas di usia produktif menempati posisi paling tinggi di Jawa Timur.

"Alhamdulillah, tahun ini angka kecelakaan di usia produktif di Jatim turun. Tapi, penurunan ini bukan berati kami berhenti mereduksi angka kecelakaan lalu lintas di usia produktif," ujarnya. 

Iwan mengapresiasi langkah pemilik Warung Bambu Barokah yang telah menginisiasi membuat miniatur berlalu lintas secara riil yang diwujudkan dalam taman lalu lintas.

Taman lalu lintas ini merupakan wahana untuk belajar dan mengedukasi sejak dini kepada para calon pelaku lalu lintas agar memahami etika berlalu lintas.

"Dan sore ini, kami bersama para santri mengikuti kegiatan sosialisasi berlalu lintas. Ini merupakan salah satu program dari Korlantas, yaitu, polisi lalu lintas datang atau hadir goes to ponpes," katanya. 

Program itu, kata Iwan, menjadi sentuhan bagi polisi lalu lintas untuk masuk ke ponpes menyasar para santri yang kemudian akan berusia cukup secara UU untuk menjadi pelaku lalu lintas secara aktif dengan memiliki SIM.

"Wahana ini kami gunakan untuk mengedukasi para santri, para calon pelaku lalu lintas agar nanti saat mereka secara undang undang dinyatakan sah secara hukum memiliki SIM, mereka sudah terampil, mereka sudah mempunyai pemahaman, pengertian serta mempunyai etika dalam berlalu lintas," ujarnya. 

"Itulah program unggulan yang saat ini kami terapkan di seluruh kabupaten/kota di Jatim secara serentak untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas di usia produktif. Dan, alhamdulillah sore ini, Blitar sebagai pioner mencanangkan program itu," pungkasnya.

(samsul hadi/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer 
 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved