Ibadah Haji 2025
Banyak Jamaah Haji Dari Indonesia Perokok Berat, Boleh Bawa Maksimal 200 Batang Rokok ke Tanah Suci
Para calon jamaah haji dari Jatim dikenal sebagai perokok berat. Meski demikian, mereka hanya boleh membawa maksimal 200 batang rokok ke Tanah Suci
TRIBUNMATARAMAN.COM | SURABAYA - Para calon jamaah haji dari Jawa Timur dikenal sebagai perokok berat. Meski demikian, mereka hanya boleh membawa maksimal 200 batang rokok ke Tanah Suci.
Hal ini disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jatim, Akhmad Sruji Bahtiar.
Dia menyebutkan, mayoritas jamaah haji dari Jatim adalah penyuka rokok.
Baca juga: Usia Hampir 1 Abad, Istadi Jadi Calon Jamaah Haji Tertua Dari Kabupaten Kediri
"Istilah kami, jemaah kami ini ahli hisap. Suka merokok. Tapi saat ke Tanah Suci, jumlah rokok dibatasi," kata Bahtiar, Senin (28/4/2025).
Khusus untuk barang bawaan rokok jemaah calon haji dibatasi maksimal 200 batang atau 2 slop.
Jika terbukti melebihi, dia memastikan petugas akan melakukan penyitaan.
Selain itu, berat barang bawaan dalam koper juga dibatasi. Baik koper yang diletakkan di kabin atau dititipklan di bagasi.
Biasanya, koper tersebut diisi barang bawaan, seperti pakaian dan perlengkapan umum haji lainnya.
Sementara tas kabin dengan kapasitas maksimal 7 kilogram. Selain itu, ada tas selempang atau tas tenteng kecil bisa dibawa jemaah di pesawat.
Bahtiar menegaskan, para jemaah calon haji juga tidak perlu membawa peralatan memasak. Sebab, pemerintah sudah menyiapkan 127 kali makan selama ibadah haji.
Seperti diberitakan, mulai 1 Mei 2025, kelompok terbang (Kloter) pertama dari Tulungagung sudah harus masuk Asrama Haji Embarkasi Surabaya di Sukolilo, Surabaya.
Calon jemaah haji itu akan tiba di Asrama Haji pagi, pukul 07.40.
Setelah menginap semalam, mereka akan diterbangkan ke Madinah, Jumat (2/5/2025) pukul 07.40, dari Bandara Jaunda Surabaya.
Perjalanan ditempuh dalam waktu sekitar 9 jam penerbangan.
Mereka berhak atas makan 2 kali dan Snack 1 kali.
Rombongan jemaah haji ini akan transit lebih dulu di Bandara Kualanamu Medan.
"Yang pertama harus diperhatikan bahwa rukun dan wajib haji menuntut kesiapan fisik. Jadi jaga kesehatan seluruh jemaah. Setelahnya kesehatan mental juga harus diperhatikan," kata Bahtiar.
(faiq nuraini/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer
Kemenag Kediri Pastikan Tak Ada Karantina Covid-19 Pada Jamaah Haji yang Baru Pulang |
![]() |
---|
Jemaah Haji Gelombang Dua Kabupaten Kediri Dijadwalkan Tiba Besok |
![]() |
---|
Keluar Masuk Rumah Sakit, Jemaah Haji Trenggalek yang Tertinggal di Tanah Suci Meninggal Dunia |
![]() |
---|
742 Jamaah Haji Kediri Pulang Disambut Haru, Satu Keluarga Satu Mobil Demi Tertibnya Penjemputan |
![]() |
---|
Kelelahan dan Harus Dirawat, Seorang Jamaah Haji Dari Trenggalek Tertinggal di Tanah Suci |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.