Kriminalitas di Surabaya

Polisi Tangkap Pencuri Motor yang Kerap Beraksi Siang Bolong di Kawasan Wiyung Surabaya

Anggota Polsek Wiyung Surabaya menangkap seorang sopir truk yang diduga terlibat dalam sindikat pencurian motor di kawasan Wiyung, kota Surabaya. 

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: eben haezer
ist
CURANMOR WIYUNG - Tersangka FW (45) diinterogasi Kapolsek Wiyung Polrestabes Surabaya Kompol Slamet Agus Sumbono. 

TRIBUNMATARAMAN.COM | SURABAYA - Anggota Polsek Wiyung Surabaya menangkap seorang sopir truk yang diduga terlibat dalam sindikat pencurian motor di kawasan Wiyung, kota Surabaya. 

Sopir truk berinisial FW (45) tersebut adalah warga Krembung, Sidoarjo

Selama ini, dia dan komplotannya kerap menyatroni permukiman padat di Wiyung, Surabaya, bahkan saat siang hari.

FW mengaku terlibat dalam pencurian motor karena upahnya sebagai sopir truk pembangunan proyek tak menentu.

Selain FW, pria berinisial YP (22), anggota kompotan itu juga ditangkap oleh anggota Polsek Tegalsari Surabaya. 

Kapolsek Wiyung, Kompol Slamet Agus Sumbono mengatakan, komplotan itu beraksi dengan cara berkeliling di permukiman padat pada siang hari. 

Mereka berlagak seperti sedang mencari kosan, padahal sedang mencari motor yang diparkir oleh pemiliknya secara teledor yakni dengan kondisi kunci kontak masih menempel. 

"Dia rata-rata modusnya, pada saat pemilik motor lengah memarkirkan motor tapi kuncinya tertinggal. Komplotan ini tidak pernah mencuri pakai kunci T. Mereka keliling. Tapi gak bawa senjata," ujarnya, di Lobby Mapolsek Wiyung, pada Selasa (1/4/2025). 

Kanit Reskrim Polsek Wiyung Polrestabes Surabaya, AKP Ristitanto mengungkapkan, Tersangka FW cs sudah pernah mencuri motor di tiga lokasi. 

Aksi pertama, pencurian motor Yamaha Vega di sekitar Waduk Unesa Jalan Yono Suwoyo Wiyung Surabaya

Aksi kedua, pencurian motor Yamaha Vega milik pedagang di parkiran Pasar Wiyung Surabaya

Aksi ketiga, pencurian motor Honda Vario di parkiran rumah warga Jalan Dukuh Gemol Gang I Wiyung Surabaya. 

"Sudah ada 3 TKP, Rata-rata tepat kos. Lokasi pertama, waduk Unesa, Pasar Wiyung, permukiman Dukuh Gempol," kata Ristitanto. 

Sementara itu, Tersangka FW mengaku pernah mencuri motor di tiga lokasi berbeda bersama temannya Tersangka YS. 

Motor hasil curian biasanya langsung dijual ke penadah di Pulau Madura, oleh teman anggota komplotan lainnya yang kini masih buron. 

Namun, uang upah hasil pembagian penjualan motor yang diterimanya bakal dipakai untuk berfoya-foya dan mabuk. 

"Ya uangnya buat senang senang, mabuk. Saya pekerjaan sopir di proyek," ujar Tersangka FW. 

(luhur pambudi/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved