World Cleanup Day 2025

Hasilkan 530 Ton Sampah Setiap Hari, Warga Jombang Bersihkan Sampah di Sungai

Kabupaten Jombang, Jawa Timur, tercatat menghasilkan sampah sekitar 530 ton sampah per hari, namun baru 46 persen yang terkelola

|
Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Sri Wahyuni
TribunMataraman.com/Anggit Puji Widodo
SAMPAH SUNGAI JOMBANG - Warga saat bergotong membersihkan sungai di aliran DAM Jetis, Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur pada Sabtu (20/9/2025). Setiap hari Jombang menghasilkan sekitar 530 ton sampah dan baru 46 persen yang terkelola. 

TRIBUNMATARAMAN.COM, JOMBANG - Kabupaten Jombang, Jawa Timur, tercatat menghasilkan sampah sekitar 530 ton sampah per hari.

Namun dari jumlah tersebut, baru 46 persen yang baru terkelola. 

Sisanya tercecer di lingkungan, dan berpotensi merusak atau menjadi polusi.

Sungai, satu di antaranya, lokasi pembuangan sampah, yang masuk dalam kategori sampah tidak dikelola.

Karenanya, ratusan relawan, aparat pemerintah, hingga komunitas lingkungan turun langsung ke aliran DAM Jetis, Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Sabtu (20/9/2025) pagi. 

Mereka bergotong royong mengangkat tumpukan sampah plastik dan organik dalam rangka memperingati World Cleanup Day (WCD).

Kegiatan ini diprakarsai Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sebagai tindak lanjut edaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Tahun ini, WCD mengusung tema 'Menuju Indonesia Bersih Tahun 2029'. 

Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Jombang, Agus Purnomo, yang hadir mewakili Bupati Warsubi, menegaskan bahwa pengelolaan sampah menjadi pekerjaan besar yang tidak bisa ditunda.

“Setiap hari Jombang menghasilkan sekitar 530 ton sampah. Sayangnya, baru 46 persen yang terkelola. Artinya, separuh lebih masih tercecer dan berpotensi merusak lingkungan,” ucapnya saat dikonfirmasi awak media.

Baca juga: Kawasan Selatan Jatim Diterjang Banjir, Termasuk Desa Sitiarjo Kabupaten Malang

Ia menambahkan, target pemerintah selaras dengan RPJMN 2025-2029 yakni mendorong terwujudnya Indonesia bebas sampah.

“Di tingkat lokal, kami mencanangkan Jombang Resik 2029. Ini tidak bisa dicapai pemerintah sendiri, perlu kolaborasi semua pihak,” tegas Agus.

Tak berhenti di peringatan seremonial, Pemkab Jombang telah menyiapkan rangkaian aksi lanjutan hingga pertengahan Oktober. Fokus kegiatan diarahkan pada pembersihan titik rawan sampah liar, sekaligus edukasi masyarakat agar tidak menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan.

Agus menyebut, keterlibatan warga menjadi kunci keberhasilan.

“Krisis sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Semua lapisan harus terlibat, mulai rumah tangga, sekolah, kantor, hingga desa. Kesadaran ini yang ingin kami bangun,” katanya.

Upaya lain yang terus digencarkan yakni pembatasan plastik sekali pakai, pemilahan sampah sejak dari sumbernya, serta penguatan bank sampah dan TPS3R di tingkat desa.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved