Ramadan 2025
Hijrah Ekonomi
Ramaninya dua sektor dalam ekonomi ini terkadang mengalahkan ramainya kunjungan ke masjid dan surau.
TRIBUNMATARAMAN.COM - Salah satu hal yang sering menandai datangnya bulan ramadhan, khususnya di Indonesia adalah bertumbuhnya usaha masyarakat, baik di bidang kuliner maupun fashion. Bertumbuhnya usaha ini bisa dilihar dari ramainya penjualan mulai dari jajanan untuk takjil sampai dengan sajian untuk berbuka. Begitu juga dengan fashion yang tumbuh subur dengan ramainya pasar rakyat, distro, butik, sampai dengan toko swalayan modern. Ramaninya dua sektor dalam ekonomi ini terkadang mengalahkan ramainya kunjungan ke masjid dan surau.
Bertumbuhnya usaha ini tentu jangan hanya dilihat dari masalah yang muncul, akan tetapi kebermanfaatan dan keberlanjutan usaha tersebut. Dengan demikian, kita semua harus berpikir lebih kepada momentum tumbuhnya wirausaha ini jangan hanya bersifat sementara, akan tetapi bisa berkelanjuatan, sehingga rasio wirausaha Indonesia bisa meningkat, yang berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Semangat berwirausaha yang muncul di bulan ramadhan harus bisa dipandang sebagai momentum bersama masyarakat untuk menuju kehidupan yang lebih mandiri, dengan mengurangi ketergantungan kepada orang lain dan kemudian mampu memenuhi kebutuhan dari hasil usaha sendiri dengan lelbih baik. Jika ini bisa dilakukan, ketergantungan terhadap orang lain baik dari dalam maupun luar negeri, pelan tapi pasti akan mulai tergerus. Ekonomi akan bisa tumbuh lebih baik, karena banyaknya investasi dan seiring dengan itu, maka kesejahteraan masyarakat juga akan semakin meningkat.
Bagi ummat muslim, jika ingin usahanya terus berlanjut, manfaat dan lebih aman dari kesalahan, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, kehalalan atas usaha yang dilakukan, dengan memenuhi beberapa kriteria : barangnya halal, prosesnya halal, cara bertransaksinya juga halal. Contohnya ayam yang secara hukum halal, jika proses dan bertransaksinya benar, maka diperbolehkan. Akan tetapi jika prosesnya (sembelihan dan proses berikutnya) tidak benar, maka barang tersebut bisa menjadi haram untuk dikonsumsi. Padahal menurut Rasulullah saw barang yang tidak bisa dikonsumsi, maka haram pula harganya (tidak boleh ditransaksikan). Hal lain misalnya, meminjamkan uang kepada orang lain itu baik. Akan tetapi jika transaksinya mengandung unsur riba, maka menjadi diharamkan dalam Islam
Kedua mempunyai fisibilitas usaha yang baik. Usaha yang dikembangkan oleh ummat muslim, jangan hanya yang memberikan kemanfaatan jangka pendek, akan tetapi juga dengan kemanfaatan dalam jangka panjang, pasar yang terus berkembang, sistem keuangan yang baik, dan manajemen usaha yang profesional. Feasibilitas usaha ini bisa dilihat pada aspek produk, pasar, keuangan, sumberdaya, dan marketing.
Ketiga, profesionalitas dalam berusaha. Usaha harus dijalankan sesuai dengan prinsip kehati hatian atas aspek hukum, profesional dalam manajemen usaha, punya kepedulian terhadap sesama, dengan hasil yang optimal.Jangan usaha dicampur aduk atas aspek bisnis dan sosial secara bersamaan, karena bisa berdampak kurang baik saat dalam perjalanan usaha.
Keempat, hal yang terkait dengan distribusi atas hasil usaha. Allah swt sudah menegaskan dalam surat adzariyat 19 bahwa pada setiap kekayaan yang kita miliki itu ada hak orang lain. Kewajiban ummat manusia itu adalah menyampaikan amanat itu kepada yang berhak. Islam tidak hanya mengingatkan, akan tetapi juga memberikan jalannya melalui zakat, infaq, sedekah, dan waqaf (ZISWAF).
Empat hal di atas, adalah salah satu jalan agar hijrah ekonomi yang kita lakukan dari hanya konsumen (pengguna) yang bergantung menjadi produsen (penghasil) yang lebih mandiri. Semua bisa berjalan, kalau prosesnya dijalankan oleh ahli ahlinya atau orang yang mengerti akan dunia usaha dengan baik.Atau jika belum bisa,ada jalan untuk belajar mumpung kita belum terlambat. Bagaimana dengan Anda? (*)
Noor Shodiq Askandar
Ketua KPEU MUI Jawa Timur
Dosen Unisma Malang
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman
(TribunMataraman.com)
Lebaran 2025, Hampir 187 Ribu Orang Mudik Pakai Kereta Api Lewat Stasiun di Wilayah Daop 7 |
![]() |
---|
Ratusan Pengunjung Antusias Berebut Tumpeng Ketupat Cokelat di Kampung Coklat Blitar |
![]() |
---|
Dampingi KH Nurul Huda Ploso, Mas Ipin Bupati Trenggalek Sowan Ulama Sambut Hari Raya Ketupat |
![]() |
---|
VIDEO - Tahu Kuning Takwa Kediri Diburu Pemudik untuk Oleh-Oleh Lebaran 2025 |
![]() |
---|
Pantai Dalegan, Pantai Favorit Warga Gresik Saat Libur Lebaran 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.