Berita Terbaru Kabupaten Kediri

Khofifah Gubernur Jatim Takjub Lihat Alpukat Kelud Tanpa Biji di Kediri, Harga Rp 100 ribu Per Biji

Saat ngabuburit di Kediri, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dibuat takjub oleh alpukat kelud tanpa biji

Penulis: Isya Anshori | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/isya anshori
ALPUKAT KELLUD - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat mengunjungi kebun bibit di Desa Jambu Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri, Sabtu (15/3/2025). Dalam kesempatan itu, Khofifah takjub dengan buah Alpukat Kelud asli Kediri yang berbentuk besar dan lonjong.  

TRIBUNMATARAMAN.COM | KEDIRI - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melaksanakan kunjungan ke SMAN 5 Taruna Brawijaya Kediri, Sabtu (15/3/2025).

Kedatangan orang nomor satu di Jatim tersebut untuk meresmikan masjid sekaligus berbuka bersama murid SMA. 

Sebelum datang ke SMAN 5, Khofifah ngabuburit dan berkunjung ke Tabulampot Indonesia yang berada di Desa Jambu Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri.

Dia tiba di Desa Jambu bersama rombongan sekitar pukul 14.00 WIB di area perkebunan bibit alpukat milik kepala desa setempat, Agus Joko Susilo. 

Setibanya di lokasi perkebunan itu, Khofifah langsung disuguhi buah alpukat asli Kediri yang diberi nama Alpukat Kelud. Bentuknya yang besar dan lonjong mirip dengan blonceng atau labu air membuat Khofifah terpukau. 

Selain berukuran jumbo, alpukat ini juga mempunyai biji yang sangat kecil di bagian bawah buah, sehingga kerap dijuluki alpukat tanpa biji. 

"Ini luar biasa, buahnya besar dan bijinya kecil," ucap Khofifah usai dibukakan Alpukat Kelud oleh Agus. 

Khofifah kemudian bertanya soal asal mula varietas unggulan Alpukat Kelud.

Menurut Agus, penggagas dan pencipta bibit Alpukat Kelud, dia terinspirasi dari nama gunung Kelud yang ada di Kediri.

Menurutnya, alpukat dengan kualitas premium ini memang beda dengan jenis lainnya. Sehingga, untuk menjadi komoditas unggulan akan berdampak besar pada sektor hortikultura Kabupaten Kediri
 
"Alpukat ini namanya identik dengan gunung yang ada di Kediri. Saya dan masyarakat sangat bangga karena kualitasnya beda," tutur Agus. 

Lebih lanjut Agus menuturkan penjualan Alpukat Kelud berbeda dengan alpukat pada umumnya. Jika alpukat biasa dijual per kilogram, namun untuk alpukat tersebut dijual bijian.

"Kita alpukat lain kita jual per kilo dengan harga Rp 40- Rp 50 ribu. Alpukat Kelud ini kita jual beda. Satu buah Rp100 ribu," ungkapnya.

Setelah melihat buah Alpukat Kelud itu, Khofifah lantas diajak Agus untuk berkeliling melihat bibit alpukat di kebun bibit Agus.

Di area hampir 2 hektare ini Agus menuturkan tak kurang dari 70 varietas alpukat di budidayakan oleh Agus bersama warga Desa Jambu. 

Khofifah juga berkesempatan langsung memetik Alpukat Kelud di atas pohonnya. Sebelum kemudian meninggalkan lokasi untuk ke SMAN 5 Kediri sekitar pukul 15.00 WIB. 

(Isya Anshori/TribunMataraman.com)

editor: eben haezer
 
 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved