Ramadan 2025
Tradisi Unik Membangunkan Sahur di Berbagai Daerah: Dari Obrog-Obrog hingga Sahur on the Road
Inilah tradisi unik para masyarakat Indonesia ketika membangunkan sahur di berbagai daerah.
Penulis: Fajarina Firdausi | Editor: faridmukarrom
TRIBUNMATARAMAN.COM - Inilah beberapa tradisi unik para masyarakat Indonesia ketika membangunkan sahur di berbagai daerah. Ada tradisi Obrog-Obrog hingga Sahur on the Road
Sahur merupakan salah momen paling penting saat bulan suci Ramadhan. Selain sebagai waktu makan sebelum memulai ibadah puasa, sahur menjadi ajang kebersamaan bagi keluarga dan masyarakat.
Di waktu inilah, anggota keluarga berkumpul untuk menikmati hidangan sahur sambil berbincang ringan sebelum menjalani hari penuh ibadah.
Uniknya, sahur memiliki tradisi tersendiri di berbagai daerah.
Baca juga: Pererat Kebersamaan di Bulan Ramadan, Polres Kediri Bagikan Ratusan Takjil Gratis
Tradisi membangunkan sahur, sudah diwariskan secara turun-temurun. Namun, beberapa tradisi membangunkan sahur sudah jarang dilakukan, karena terdapat perkembangan zaman yang modern.
Pada artikel ini akan membahas tentang tradisi membangunkan sahur yang masih dilakukan dibeberapa daerah. Berikut inilah tradisi membangunkan sahur diberbagai daerah:
1. Obrog-Obrog (Jawa Barat)
Di beberapa daerah di Jawa Barat, terdapat tradisi membangunkan sahur, yang dinamakan Obrog-Obrog. Tradisi ini biasanya dilakukan oleh sekelompok pemuda yang berkeliling kampung untuk membangunkan orang-orang sekitar untuk bangun sahur.
Mereka akan berkeliling kampung sambil menabuh kentongan memainkan alat musik sederhana, seperti rebana, ember bekas, atau benda lainnya yang memiliki suara nyaring ketika dipukul.
Selain itu, mereka juga menyanyikan lagu-lagu islami atau memberikan beberapa pantun jenaka, supaya suasana membangunkan orang sahur terlihat semakin meriah.
2. Perang Sahur (Sumatera Barat)
Di Sumatera Barat, juga terdapat tradisi unik membangunkan sahur, khususnya di daerah Minangkabau. Tradisi unik ini diberi nama Perang Sahur. Tradisi ini dilakukan oleh anak-anak dan remaja.
Mereka akan memukul benda-benda seperti kaleng, panci, atau alat musik tradisional. Benda-benda tersebut akan dipukul sekeras mungkin hingga menimbulkan suara yang nyaring, dan mereka akan beradu bunyi.
Para anak-anak dan remaja akan saling bersahut-sahutan suara bunyi dari benda yang mereka pukul. Hal ini akan membuat suasana sahur menjadi ramai, dan para warga akan bergegas untuk makan sahur.
3. Bedug Sahur (Berbagai Daerah)
Lebaran 2025, Hampir 187 Ribu Orang Mudik Pakai Kereta Api Lewat Stasiun di Wilayah Daop 7 |
![]() |
---|
Ratusan Pengunjung Antusias Berebut Tumpeng Ketupat Cokelat di Kampung Coklat Blitar |
![]() |
---|
Dampingi KH Nurul Huda Ploso, Mas Ipin Bupati Trenggalek Sowan Ulama Sambut Hari Raya Ketupat |
![]() |
---|
VIDEO - Tahu Kuning Takwa Kediri Diburu Pemudik untuk Oleh-Oleh Lebaran 2025 |
![]() |
---|
Pantai Dalegan, Pantai Favorit Warga Gresik Saat Libur Lebaran 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.