100 Hari Kerja Kepala Daerah

Gubernur Khofifah Siapkan Rp 4 Triliun Untuk Bangun 40 Sekolah Rakyat Bagi Keluarga Miskin

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa akan menyiapkan anggaran Rp 4 triliun untuk mengadakan 40 sekolah rakyat di berbagai daerah di Jatim.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: eben haezer
dok.prokopim tulungagung
GAGAS SEKOLAH RAKYAT - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memberi sambutan saat serah terima jabatan purna Pj Bupati Tulungagung kepada Bupati periode 2025-2030 di pendopo Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Selasa (4/3/2025) malam. Khofifah meminta para kepala daerah di Jatim untuk menyiapkan lahan bagi pembangunan sekolah rakyat 

TRIBUNMATARAMAN.COM | SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajukan penyiapan 40 sekolah rakyat untuk mendukung program Presiden Prabowo Subianto.

Sebanyak 40 sekolah tersebut rencananya dibangun secara gotong-royong bersama 38 pemerintah kabupaten kota.

“Hal ini sesuai arahan dari Presiden RI Prabowo Subianto kepada Menteri Sosial Saifullah Yusuf untuk menyiapkan sekolah untuk anak-anak yang berasal dari kategori keluarga miskin dan miskin ekstrem,” kata Khofifah, Rabu (5/3/2025).

Baca juga: Gubernur Khofifah Minta Kepala Daerah Siapkan Lahan 5 Hektar Untuk Sekolah Rakyat

Format sekolah rakyat ini berupa boarding school yang khusus diperuntukkan bagi anak-anak keluarga kategori miskin dan miskin ekstrem. 

Dengan tujuan agar anak-anak tersebut memiliki keberlanjutan dalam pembelajaran atau tidak putus sekolah atau drop out. Serta, untuk memperkuat pembentukan karakternya sehingga lebih terpadu.

Untuk sekolah rakyat ini, daerah diminta menyiapkan lahannya, dan Pemerintah akan menyiapkan anggarannya. Kira-kira satu unit sekolah anggarannya Rp100 miliar. 

"Kami berharap Jatim dapat kuota 40 sekolah, yakni 38 kab/kota dan dua untuk provinsi. Misalnya kita bisa mendapatkan kuota 40, dengan anggaran satu sekolah Rp100 miliar, maka ada uang beredar  sekitar Rp4 triliun. Artinya, keberadaan sekolah ini juga memberikan multiplier effect karena kita bisa merekrut banyak tenaga kerja,” lanjut dia. 

Dengan konsep boarding school, Khofifah yakin Sekolah Rakyat bisa menyerap tenaga kerja baik untuk tenaga pendidik, pengelola asrama, penyedia makanan, hingga memberikan efek ekonomi pada lingkungan sekitar sekolah.

"Inilah yang kita sebut bisa memberikan multiplier effect. Dalam waktu dekat bisa menyerap tenaga kerja, dan dalam jangka panjang, kita bisa mendorong peningkatan kualitas SDM dan IPM di daerah tersebut. Termasuk menyiapkan generasi emas pada era Indonesia Emas 2045," kata dia.

Untuk itu, rencananya pada 9 Maret 2025, Gubernur Khofifah akan mengadakan rakor yang mengundang Menteri Sosial, Menteri ATR/BPN dan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal bersama seluruh Bupati/Walikota dan Kepala Bappeda untuk membahas detail terkait rencana ini.

"Pak Mensos ini karena arahan dari Pak Presiden sekolah rakyat ini ditangani Kemensos, Kemudian dengan Menteri ATR/BPN terkait koordinasi RDTR (Rencana Detail Tata Ruang) untuk kepastian hukum termasuk   bagi investor,” kata dia.

“Kemudian juga kami berencana mengundang Pak Mendes kaitan supaya terkonfirmasi Kepala Desa ini biar konfirm, sebetulnya dana desa yang turun peruntukannya untuk apa saja dan teknis koperasi desa bagaimana detailnya,” imbuh Khofifah.

(fatimatuz zahroh/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

 

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved