Putra Daerah

Sosok Siti Nurhaliza Mahasiswi IAIN Kediri, Merantau Dari Soppeng Harus Cetak Prestasi

Ini adalah cerita tentang sosok Siti Nurhaliza, mahasiswi IAIN Kediri yang merantau dari Sulawesi Selatan. Di Tanah Jawa, dia mencetak banyak prestasi

Penulis: Fajarina Firdausi | Editor: eben haezer
dok.pribadi
BERPRESTASI DI TANAH RANTAU - Siti Nurhaliza, mahasiswi berprestasi IAIN Kediri dari Soppeng, Sulawesi Tengah 

4. Juara 3 English News Reading Competition 2024 – UPT Bahasa IAIN Kediri

5. Runner-up 1 Duta Fakultas Tarbiyah IAIN Kediri 2024 – Dewan Mahasiswa Fakultas Tarbiyah

6. Juara 3 News Anchor (National Virtual ESSCO 2024) – English Student Association, UNP Kediri

Keluarga Jadi Motivasi

Motivasi terbesar Liza dalam mengejar prestasi, adalah keluarganya. Sebagai anak bungsu, dia merasa harus bisa membanggakan keluarganya khusunya kedua orang tuanya. Dia melihat saudara-saudaranya banyak yang berprestasi.

Dari situlah dia merasa terdorong untuk membuktikan kepada kedua orang tuanya, bahwa dirinya juga mampu. 

“Saya itu anak terakhir dan melihat saudara saya juga banyak yang pinter dan berprestasi, nah dari situ saya punya keinginan untuk membuktikan ke semua orang bahwa aku bisa juga seperti saudara-saudaraku sebelumnya,” katanya.

Selain menjadi mahasiswa berprestasi, Liza juga memiliki kesibukan lain ketika berkuliah. Dia mulai aktif berorganisasi ketika di semester 6. 

Pada semester 6, Liza mengikuti organisasi kampus, yaitu Dewan Mahasiswa (DEMA), di bidang Kajian Riset dan Advokasi. Alasan dia bergabung dalam bidang tersebut, karena memiliki  keahlian dalam bidang kepenulisan. 

“Selama berkuliah dari semester 1 sampai semester 5 saya tidak pernah ikut organisasi apapun, tapi waktu semester 6 ini saya baru saja mengikuti organisasi dema  di bidang kajian riset dan advokasi, karena saya memiliki keahlian di bidang kepenulisan,” katanya.

Bagi Liza, merantau merupakan perjalanan yang penuh tantangan, karena jauh dengan keluarga. Walaupun jauh dengan keluarga, dia tetap tidak takut untuk mencoba hal baru. 

Baginya dengan merantau ini dia harus bisa membuktikan kepada orang lain, bahwa dia mampu menjalani kehidupan sebagai mahasiswa rantau. 

Liza juga berpesan kepada mahasiswa rantau, bahwa jangan takut untuk mencoba hal baru, dan keluar dari zona nyaman. 

"Kesempatan nggak datang dua kali, dan kesempatan yang sama nggak datang ke semua orang.  Selagi masih ada waktu dan masih muda, maka jangan takut untuk mencoba hal baru, dan jangan takut untuk keliar dari zona nyaman,” pungkasnya. 

(firdausy fajarina rizky/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved