Putra Daerah

Bermula Dari Tugas Kuliah, Abdul Rozak Al Kahfi Mahasiswa UTM Sukses Bangun Bisnis Coklat Dubai

Ini kisah Abdul Rozak Al Khafi, mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura Bangkalan, berhasil membangun bisnis coklat Dubai. Diawali dari tugas kuliah

Editor: eben haezer
Dok. Abdul Rozak Al Kahfi
BERAWAL DARI TUGAS KULIAH - Abdul Rozak Al Kahfi saat menjual coklat dubai yang dia beri label Dibites. 

TRIBUNMATARAMAN.COM | KEDIRI – Berawal dari memenuhi tugas kuliah, Abdul Rozak Al Khafi, mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan, malah berhasil membangun bisnis coklat Dubai. 

Abdul Rozak Al Khafi adalah mahasiswa jurusan ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Trunojoyo Madura di Bangkalan, Madura. 

Pemuda 23 tahun yang akrab disapa Alkha ini adalah putra daerah dari kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri

Saat ini dia mengelola bisnis coklat Dubai yang dia beri nama 'Dibites'. 

Alkha bercererita, bisnis coklat Dubai 'Dibites' awalnya dia ciptakan untuk memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan. 

Saat itu dia diminta menciptakan ide bisnis yang tak hanya inovatif, tetapi bernilai jual. 

Saat itu terlintas dalam pikirannya untuk menjual coklat Dubai yang memang sedang viral dan menjadi tren di Indonesia. 

Coklat Dubai yang dia jual, dibandrol dengan harga murah, menyesuakan dengan market yang dia bidik, mahasiswa. 

Untuk produk coklat Dubai ukuran kecil, dia membanderol dengan harga Rp. 30.000,00 per 5 pcs.

Sementara ukuran medium dijual dengan harga Rp. 35.000,00 per pcs.

Setiap kali produksi, Alkha bisa mendapatkan omset sampai jutaan Rupiah. 

Dengan hasil penjualan yang dia dapat, Alkha pun akhirnya bisa membiayai kuliahnya sendiri. 

Fokus Skripsi

Sebagai mahasiswa, salah satu tantangan yang dia hadapi dalam mengelola sebuah bisnis adalah waktu. 

Apalagi, saat ini dia sudah menginjak semester 8 dan harus mengerjakan tugas akhir. 

“Jujur ini cukup berat. Tugas-tugas kuliah semakin banyak. Apalagi sekarang saya lagi fokus skripsi, Kadang merasa kewalahan mengurus bisnis ini. Apalagi proses dan pencarian bahannya susah, pembuatannya juga ribet," ungkapnya.

Meski begitu Alkha tidak menyerah, ia mulai menerapkan  manajemen waktunya untuk tetap menjalankan bisnisnya dan mencari strategi agar bisnisnya tetap berjalan optimal.

Salah satunya adalah dengan sistem Pre Order 1 minggu 1x Produksi.

“Awalnya hanya ingin menyelesaikan tugas kuliah, tapi saya melihat ada peluang usaha besar di dalamnya, banyak dukungan dari teman, dosen dan keluarga saya, akhirnya saya mengambil keputusan untuk melanjutkan usaha ini,”ujarnya

Alkha memanfaatkan platform media sosial TikTok dan Instagram untuk mempromosikan produknya.

Dia juga memanfaatkan kemampuan desain grafis dan menerapkan ilmu digital marketing untuk membuat produknya semakin dikenal luas. 

Bahkan strategi konten kreatif yang ia terapkan membuahkan hasil.

Beberapa konten videonya bahkan telah dikonsumsi puluhan ribu viewers.

(Lia Handayani/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved