Wabah Penyakit Mulut dan Kuku

Tren Penularan Penyakit Mulut dan Kuku di Trenggalek Mulai Melandai Pasca Vaksin

Tren penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Trenggalek mulai menurun, Jumat (7/2/2025). Diklaim karena vaksinasi yang telah dilakukan.

Penulis: Sofyan Arif Chandra | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/sofyan arif candra
Vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Sapi di Desa Dawuhan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, Senin (20/1/2025) 

TRIBUNMATARAMAN.COM | TRENGGALEK - Tren penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Trenggalek mulai menurun, Jumat (7/2/2025).

Dinas Peternakan Kabupaten Trenggalek mencatat, pada 11 Januari hingga 20 Januari 2025, angka penularan PMK di Trenggalek mencapai 322 ekor, 

Sedangkan pada 21  Januari hingga 31 Januari 2025 penularan masih terjadi namun mulai berkurang yaitu 184 ekor.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dinas Peternakan Kabupaten Trenggalek, Ririn Hari Setiani, mengungkapkan banyak faktor yang membuat penularan mulai menurun.

"Salah satunya karena vaksinasi PMK yang sudah dilakukan," kata Ririn, Jumat (7/2/2025).

Menurut Ririn, ketika hewan ternak menerima vaksin PMK, maka kekebalan tubuh hewan ternak tersebut akan meningkat sehingga memperbesar potensi untuk sembuh, selain itu proses penyembuhan juga lebih cepat dibandingkan yang tidak menerima vaksin.

Dengan begitu juga akan meminimalisasi potensi penularan PMK kepada hewan ruminansia lainnya.

"Terlebih lagi, saat vaksinasi kita juga berikan vitamin kepada pemilik ternak agar vitamin tersebut diberikan kepada hewan ternaknya masing-masing," lanjutnya.

Pada bulan Januari lalu, Pemkab Trenggalek mendapatkan 3.500 dosis vaksin PMK. Jumlah tersebut masih belum bisa mengkaver populasi sapi di Trenggalek yang mencapai 40 ribu ekor.

Dari informasi sementara, pada tanggal 11 Februari 2025, Pemkab Trenggalek akan kembali menerima vaksin PMK dari Pemprov Jawa Timur.

"Tanggal 11 akan ada apel bersama Pj gubernur, dari informasi sementara kita juga mendapatkan kembali vaksin sebanyak 10.100 dosis," terang Ririn.

Dalam kesempatan itu, Ririn mengimbau agar peternak lebih memprioritaskan untuk vaksin PMK mandiri daripada menunggu dari pemerintah.

Ririn menyebutkan harga vaksin per botolnya Rp 750 ribu untuk 25 ekor sapi, dengan kata lain biaya vaksinasi per ekor sapi hanya Rp 30 ribu.

"Biaya tersebut tentu tidak seberapa dibandingkan harga sapi yang dimiliki oleh peternak," pungkasnya.

(sofyan arif candra/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved