Perubahan Jalur Zonasi PPDB

Sistem PPDB Zonasi Diganti Sistem Domisili SPMB, Pemkot Surabaya Tunggu Juknis Dari Pusat

Pemkot Surabaya masih menunggu juknis dari pusat terkait dengan perubahan sistem zonasi PPDB menjadi sistem domisili SPMB.

Editor: eben haezer
habibur rohman
TINJAU SEKOLAH: Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi didampingi istri meninjau SD Taquma Surabaya, Senin (13/1/2025). Pemkot Surabaya memastikan akan siap melaksanakan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 sebagai proses baru dalam seleksi siswa.  

TRIBUNMATARAMAN.COM | SURABAYA - Pemkot Surabaya segera menindaklanjuti rencana perubahan sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) menjadi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB).

Mulai berjalan pada 2025, program Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) tersebut akan juga dilakukan di Surabaya.

"Pada intinya kami siap (menerapkan sistem baru), nanti sosialisasi akan gencar dilakukan agar informasinya menyebar kepada semua masyarakat," kata Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh, Jumat (31/1/2025).

Baca juga: Mendikdasmen Resmi Ubah Jalur Zonasi PPDB Menjadi Jalur Domisili SPMB, Apa Bedanya?

Saat ini, Dispendik Surabaya tengah menunggu teknis transisi sistem penerimaan siswa baru tersebut.

Yusuf optimistis, pengubahan sistem penerimaan siswa tidak akan menganggu proses pembelajaran hingga penerimaan siswa baru di Kota Pahlawan.

Sebab menurutnya, pergantian sistem dilakukan sebagai upaya memberikan layanan pendidikan terbaik bagi semua masyarakat. Sehingga, Yusuf mengimbau kepada seluruh orang tua agar tidak cemas.

Perubahan sistem yang akan diterapkan segera akan disosialisasikan setelah juknis dari Kementerian keluar. Disamping itu, sekolah juga akan mendampingi siswa bersama orang tua/wali murid dalam pendaftaran siswa baru.

"Diharapkan orang tua memantau informasinya, karena nanti pastinya akan disosialisasikan secara pararel lewat media sosial atau media massa. Orang tua siswa tetap bisa mendaftar lewat pihak sekolah," harapnya.

Sejauh ini, Dispendik baru mendapatkan gambaran umum dalam SPMB. Di antaranya, penerapan jalur prestasi, domisili, afirmasi, dan mutasi.

Jalur pada SPMB ini menggantikan jalur zonasi, prestasi, afirmasi, dan perpindahan orang tua pada PPDB. "Saya sudah mendapatkan informasi terkait perubahan PPDB menjadi SPMB, sistem zonasi diganti menjadi domisili," kata Yusuf.

Pihaknya menduga, perubahan akan terjadi pada kuota masing-masing jalur. "Sepertinya, hampir sama dengan sistem kemarin hanya mungkin presentasenya sedikit berubah menyesuaikan aturan daerah masing-masing," kata Yusuf mengira.

Pada PPDB di tahun ajaran tahun 2024-2025 lalu, Pemkot Surabaya membagi ke beberapa jalur untuk masuk ke sekolah negeri. Untuk PPDB SMP misalnya, ada jalur afirmasi (15 persen), perpindahan tugas orang tua (5 persen), kemudian sekitar 30 Persen untuk jalur prestasi.

Kemudian ada jalur zonasi untuk SMPN sebanyak 50 persen. Ini dibagi menjadi 2, untuk zonasi 1 sebanyak 30 persen dan zonasi 2 sebanyak 20 persen maksimal.

Pada intinya, pihaknya meminta masyarakat untuk menunggu aturan teknis SPMB. Nantinya, sosialisasi akan dilakukan melalui pertemuan dengan berbagai pihak.

"Ketika pedoman dari pusat turun langsung akan dilakukan rapat dengan praktisi, dewan pendidikan dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) cabang Surabaya untuk menyesuaikan presentase supaya sesuai dengan kondisi Kota Surabaya," terang Yusuf.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved