Putra Daerah
Sosok Qurrota A’yunin Mahasiwi IAIN Kediri, Belajar Kehidupan Dari Mengajar
Ini kisah Qurrota A'yunin adalah seorang mahasiswi jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) di IAIN Kediri yang belajar kehidupan dari mengajar
Ini dimulai sejak dia memasuki semester 2.
Saat itu, A’yun, diminta oleh pihak Lembaga TK, untuk mengajar di TK PSM Kebonagung.
Hingga kini, di semester 6. A’yun masih konsisten mengajar anak-anak di TK PSM Kebonagung.
Di malam hari, dia juga membuka bimbingan belajar untuk anak-anak disekitar rumahnya.
Kegiatan tersebut membuat waktunya semakin padat. Namun, A’yun merasa senang karena dia bisa mendapat pengalaman mengajar sekaligus memberikan manfaat bagi anak-anak di lingkungannya.
“Sejak semester 2 saya mengajar di TK, atas permintaan pihak lembaga. Hingga semester 6 ini, saya masih aktif mengajar di sana, dan di malam hari saya juga membuka bimbingan belajar untuk anak-anak di sekitar rumah.” Katanya
“Dari mengajar TK, ini aku jadi punya pengalaman buat mengajar dan menghadapi siswa. Jadi kedepannya, ketika aku menjadi guru SD, SMP, atau SMA. Aku tinggal menyesuaikan karakter setiap anak-anak begitu.” Imbuhnya.
A’yun mengakui. mengatur waktu antara kuliah dan mengajar di TK bukanlah hal yang mudah.
Awalnya, dia hanya berniat fokus pada perkuliahan. Namun, setelah mendapat amanah dari pihak lembaga TK untuk mengajar, dia berusaha bertanggung jawab menjalankannya.
“Sebenarnya, aku cuma pengen, fokus kuliah. Tapi waktu dapat amanah untuk mengajar di TK, aku merasa harus bertanggung jawab. Meski sempat bingung membagi fokus, aku berusaha mengatur waktu sebaik mungkin agar, kuliah dan mengajar tetap berjalan dengan baik.” Katanya.
Asah Kesabaran dan Beradaptasi Lewat Dunia Mengajar
Mengajar anak-anak TK bukanlah hal yang mudah.
A’yun mengakui bahwa dia harus memiliki kesabaran ekstra dalam menghadapi berbagai karakter anak yang berbeda-beda.
Meskipun tantangannya besar, pengalaman tersebut memberinya banyak pelajaran berharga. Baik dalam hal kesabaran, cara berkomunikasi, maupun dalam memahami kebutuhan masing-masing anak secara individu.
"Senang banget bisa mengajar di usia muda. Aku belajar memahami karakter anak-anak dan mengasah kesabaranku. Selain itu, aku juga jadi banyak kenal orang, baik yang seumuran, di atas, maupun di bawahku. Dari situ, aku belajar cara beradaptasi dan bersosialisasi," katanya.
Selain melati kesabaran dan cara berkomunikasi, mengajar juga membuat dunianya makin luas.
“Dari situ, aku banyak belajar tentang kehidupan," pungkasnya.
(Firdausy Fajarina Rizky/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer
Qurrota Ayunin
IAIN Kediri
putra daerah
Mahasiswi IAIN Kediri
tribunmataraman.com
kecamatan Gurah
Kabupaten Kediri
Muhimatul Khoiriyah, Founder dan CEO Komunitas Colourise Untuk Anak-Anak Kanker |
![]() |
---|
Sosok Ali Nastain Putra Daerah Kediri Founder Komunitas Senyum Anak Nusantara |
![]() |
---|
Afrandi Karsanifan, Arsitek Profesional Pertama di Trenggalek Gratiskan Desain Masjid |
![]() |
---|
Zalfaa’ Putri Arfiliesia Luncurkan E-Cerkak Untuk Promosi Kekayaan Sejarah dan Budaya Daerah Blitar |
![]() |
---|
Sosok Faiz Faturrahman Mufli, Pemuda Lamongan Jadi Duta Muda Kebudayaan Jawa Timur 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.