Eksklusif

Makin Dipercaya Publik, RS Simpang Lima Gumul Layani 10 Ribu Pasien Setiap Hari

RS Simpang Lima Gumul kediri yang beroperasi sejak 2018 makin dipercaya publik. Kini layani 10 ribu pasien setiap hari

Editor: eben haezer
isya anshori
Sesi wawancara Manager Tribun Mataraman, Rendy Nicko Ramandha (kanan) bersama Dirut RS SLG, dr. Toni Widyanto, Sp. OG, (kiri) di Ruang Podcast RS SLG.  

TRIBUNMATARAMAN.COM | KEDIRI - Rumah Sakit Simpang Lima Gumul (RS SLG) terus berkembang sebagai salah satu fasilitas kesehatan unggulan di Kabupaten Kediri.

Dalam wawancara eksklusif bersama Tribun Jatim Network, Rabu (22/01/2025), Direktur RS SLG, dr. Toni Widyanto, Sp. OG, memaparkan berbagai inovasi dan peningkatan layanan yang telah dilakukan rumah sakit ini.  

Wawancara yang berlangsung di Ruang Podcast RS SLG ini dipandu langsung oleh Manager Tribun Mataraman, Rendy Nicko Ramandha.

Sementara dr. Toni tampil khas memakai jas putih RS SLG, celana kain hitam, dan blankon batik yang menjadi ciri khasnya. 
  
Sebagai rumah sakit tipe C milik Pemerintah Kabupaten Kediri, RS SLG berdiri berdasarkan Peraturan Bupati Kediri Nomor 36 Tahun 2017.

Proses perencanaan rumah sakit ini sudah dimulai sejak 2009, diikuti dengan studi kelayakan pada 2010, hingga pembelian lahan seluas 75.504 m⊃2; di Desa Tugurejo pada 2011.  

Pembangunan fisik RS SLG dimulai pada 2016 dan rampung pada akhir 2017, diikuti dengan pengadaan alat kesehatan serta fasilitas pendukung lainnya.

Akhirnya, pada 7 Agustus 2018, rumah sakit ini diresmikan oleh Bupati Kediri dan resmi beroperasi untuk melayani masyarakat dengan moto Pelayanan Prima, Komitmen Kami. 
  
Dalam perjalanannya,  RS SLG menghadapi tantangan besar saat pandemi COVID-19 melanda pada 2019. Baru saja menjalin kerja sama dengan BPJS Kesehatan, rumah sakit ini harus segera beradaptasi dengan situasi darurat kesehatan global yang membatasi layanan pasien umum.  

Namun, setelah pandemi mereda, RS SLG bergerak cepat untuk meningkatkan pelayanan. 

"Alhamdulillah, jumlah pasien terus meningkat dari waktu ke waktu. Saat ini, kami melayani rata-rata 10.000 kunjungan pasien rawat jalan dan rawat inap setiap bulan," kata dr. Toni.  

Untuk terus meningkatkan akses layanan kesehatan, RS SLG tengah mempersiapkan program Homecare, sebuah layanan medis jemput bola yang memungkinkan pasien mendapatkan perawatan langsung di rumah.

"Homecare bagi kami adalah sebuah keharusan. Masyarakat semakin membutuhkan layanan kesehatan yang fleksibel dan dapat dilakukan di rumah. Tahun ini, kami akan segera meluncurkan program ini agar aksesibilitas layanan semakin luas," jelasnya.  

Selain Homecare, RS SLG juga telah menyiapkan layanan VVIP bagi masyarakat segmen menengah ke atas. Dengan fasilitas Poli Eksekutif dan ruang rawat inap VVIP yang telah dipersiapkan selama beberapa tahun terakhir, rumah sakit ini siap memberikan pelayanan kesehatan eksklusif.  

dr. Toni berharap RS SLG terus berkembang dalam berbagai aspek, terutama dalam peningkatan kualitas pelayanan, aksesibilitas, serta program edukasi kesehatan bagi masyarakat.

Beberapa fokus utama yang ingin dicapai ke depan meliputi peningkatan akses layanan kesehatan, keberhasilan program edukasi kesehatan preventif, peningkatan keamanan dan keberlanjutan lingkungan rumah sakit.

Selain itu kolaborasi dengan berbagai pihak dan meningkatkan reputasi dan kepercayaan masyarakat terhadap RS SLG sebagai rumah sakit unggulan di Kediri. 

"Dengan berbagai inovasi ini, kami berharap RS SLG semakin dipercaya masyarakat dan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang optimal," ungkap dr. Toni. 

(Isya Anshori/TribunMataraman.com)

editor: eben haezer

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved