Ibunda Mahfud MD Wafat

Mahfud MD Minta Maaf Karena Terlambat Hadir di Salat Jenazah Sang Bunda, Pesawat Delay Sebabnya

Mahfud MD meminta maaf karena terlambat hadir mensalati jenazah sang Bunda. Dia menyebut terlambat karena pesawat delay

Editor: eben haezer
kuswanto ferdian
Mahfud MD saat menyiram air bunga di atas kuburan Ibundanya, Siti Khadijah di TPU Dusun Seccang, Desa Plakpak, Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jumat (17/1/2025). 

TRIBUNMATARAMAN.COM | PAMEKASAN - Mahfud MD memimpin prosesi pemakaman almarhumah Ibundanya, Siti Khadijah di TPU Dusung Seccang, Desa Plakpak, Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jumat (17/1/2025) malam.

Siti Khadijah dimakamkan disamping makam suaminya, Alm Mahmodin. 

Di lokasi pemakaman, tampak seluruh saudara Mahfud MD dan keluarga besarnya berkumpul turut menyaksikan prosesi pemakaman almarhumah Siti Khadijah.

Namun ada satu saudara perempuan Mahfud MD, Siti Marwiyah yang tidak bisa hadir langsung menyaksikan prosesi pemakaman Ibundanya lantaran sedang melaksanakan ibadah umrah.

Siti Marwiyah yang juga Rektor Universitas Dr. Soetomo itu hanya bisa menyaksikan prosesi pemakaman Ibundanya melalui video call dari Makkah.

Saat di pemakaman, suasana duka terasa begitu mendalam mengiringi pemakaman almarhumah Ibunda Mahfud MD.

Terdengar beberapa keluarga Mahfud MD tak kuat menahan isak tangis saat melihat jenazah Siti Khadijah diturunkan ke dalam kubur.

Setelah jenazah dikebumikan, Mahfud MD bersama saudara perempuan dan juga istrinya, Zaizatun Nihayati langsung menyiram air bunga di atas kuburan Ibundanya.

Sebelum meninggalkan pemakaman, Mahfud MD menceritakan permintaan kedua orang tuanya saat masih hidup.

Permintaan itu, mendiang kedua orang tuanya berpesan kepada Mahfud MD dan saudaranya yang lain agar menggelar prosesi tahlil saat kedua orang tuanya meninggal kelak.

Mengacu dari permintaan itu, Mahfud MD akan menunaikan wasiat dari mendiang kedua orang tuanya.

"Nanti untuk prosesi tahlil akan diatur oleh keluarga. Lebih lanjut tempatnya akan dikabari," kata Mahfud MD dengan suara agak sesenggukan.

Mahfud MD juga menyampaikan terima kasih atas kehadiran para tamu yang takziah ke kediaman almarhumah Ibundanya, mulai dari pejabat, politisi, tokoh, dan keluarga besarnya yang ikut membersamai hingga proses pemakaman.

Selain itu, Mahfud MD juga menyampaikan terima kasih atas bantuan semua aparat, mulai dari proses pengantaran almarhumah Ibundanya dari rumah duka di Pamekasan hingga ke pemakaman di Desa Plakpak yang dikawal terus oleh personel TNI - Polri.

"Saya melihat banyak sekali di pinggir jalan sampai di pemakaman juga dikawal dan mengamankan," ujar Mahfud MD.

Mahfud MD juga menyampaikan terima kasih kepada Pj Bupati Pamekasan, Masrukin dan pejabat daerah Pamekasan hingga aparat desa yang turut mengantar almarhumah Ibundanya hingga dimakamkan.

"Semoga doa kita semua diterima oleh Allah SWT," doanya.

Pesawat Delay

Mahfud MD pun meminta maaf kepada keluarganya dan tamu penting karena datang terlambat untuk mensalati jenazah Ibundanya di rumah duka, Jalan Dirgahayu, Kelurahan Bugih, Kabupaten Pamekasan, Madura.

Mahfud MD baru tiba di rumah Ibundanya di Pamekasan sekitar pukul 18.30 WIB.

Prosesi salat jenazah Ibundanya baru dimulai sekitar pukul 18.50 WIB yang diikuti oleh beberapa tamu penting, mulai dari Said Abdullah, Khofifah Indar Parawansa, Pj Bupati Pamekasan, Masrukin, Pj Sekda Pamekasan, Achmad Faisol, anggota DPRD Pamekasan dari fraksi PDI-P, Nadi Mulyadi dan Sahur Abadi serta beberapa keluarga Mahfud MD yang lain dan tetangganya.

Mahfud MD menceritakan penyebab dirinya datang terlambat ke rumah almarhumah Ibundanya di Pamekasan ini karena pesawat yang akan ditumpanginya delay atau terlambat terbang dari jadwal yang telah ditentukan.

Sebelum itu, Mahfud MD mengaku sangat terkejut saat dikabari keluarganya di Pamekasan melalui telepon sekitar pukul 07.11 WIB yang mengabari jika Ibundanya meninggal dunia.

Mendengar kabar itu, Mahfud MD sempat tidak percaya dan meminta keluarganya di Pamekasan agar kembali memastikan terlebih dahulu Ibundanya benar telah meninggal atau tidak.

"Kata keponakan saya yang sehari-hari merawat Ibu saya di sini, setelah salat Subuh Ibu minta makan pisang, sesudah itu sekitar pukul 06.00 WIB Ibu saya wafat," cerita Mahfud MD usai mensalati jenazah Ibundanya di Pamekasan.

Ketika mendengar kabar duka itu, Mahfud MD langsung memesan tiket pesawat untuk segera berangkat ke rumah almarhumah Ibundanya di Pamekasan.

Namun dia baru dapat tiket pesawat dengan keberangkatan terbang pukul 11.00 WIB. 

Tak disangka, pesawat yang hendak ditumpangi Mahfud MD delay.

"Saya minta maaf kepada para tamu yang takziah sedari pagi, sore hingga malam, saya terlambat tiba di Pamekasan karena pesawat delay," ungkapnya.

Terutama, Mahfud MD meminta maaf kepada pejabat sipil dan militer, atau yang mewakili datang ke rumah almarhumah Ibundanya di Pamekasan yang menunggu sedari pagi sampai malam hari.

"Kepada Ibu Khofifah Indar Parawansa, terima kasih ibu atas perhatiannya datang ke rumah Ibunda saya dan mohon maaf juga kepada pak Said Abdullah saya datang terlambat," tutupnya.

Doa Khofifah

Calon Gubernur Jawa Timur Terpilih, Khofifah Indar Parawansa yang turut hadir di rumah duka, menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada keluarga besar Prof Mahfud MD. 

“Innalillahi wainnailaihi rojiun. Kita semua menyampaikan duka cita, atas wafatnya ibunda Prof Mahfud MD. Bahwa kondisi meninggalnya Hj Siti Khodijah ini sesungguhnya seperti yang beliau inginkan yaitu usai sholat subuh di hari jum'at,” ujar Khofifah.

“Bahwa beliau ingin saat dipanggil, beliau dalam keadaan setelah salat. Dan itu terkabul dimana beliau wafat setelah salat subuh. Selain itu beliau ingin jikalau nanti wafat, dipanggil Allah di hari Jumat. Dan itu juga terwujud. Hari ini hari Jumat, tepatnya 17 Rajab. Mudah-Mudahan itu menjadi penanda amalan beliau diterima Allah dan semua khilafnya diampuni Allah serta meninggalnya khusnul khotimah,” imbuh Khofifah. 

Khofifah juga mengapresiasi keteladanan almarhumah sebagai seorang ibu yang berhasil mendidik putra-putrinya menjadi tokoh-tokoh yang memberi kontribusi terbaik untuk negeri ini. 

“Almarhumah adalah sosok ibu yang luar biasa. Beliau telah melahirkan dan membesarkan anak-anak yang memberikan kontribusi besar bagi bangsa, salah satunya Prof. Mahfud MD. Selain itu kita tahu bersama putri beliau Prof Dr Siti Marwiyah juga adalah Rektor Unitomo Surabaya,” kata Khofifah.

“Keteladanan almarhum Ibu Hj Siti Khadijah akan selalu dikenang, dan nilai-nilai yang beliau ajarkan akan terus disemai oleh putra-putri beliau dan keluarga,” tambah Khofifah. 

Di akhir takziyahnya, Khofifah kembali mendoakan agar almarhumah diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran serta kekuatan. 

(kuswanto ferdian/fatimatuz zahroh/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved