Berita Terbaru Kabupaten Kediri

Tiga Jam Diguyur Hujan, TPT di Pare Kediri Longsor Hingga 6 Meter 

Hujan deras Selasa (14/1/2025) sore menyebabkan tanah penahan tebing (TPT) di desa Gedangsewu, kecamatan Pare, kabupaten Kediri, longsor

Penulis: Isya Anshori | Editor: eben haezer
isya anshori
Tanah penahan tebing (TPT) di Desa Gedangsewu, Kecamatan Pare, kabupaten Kediri yang longsor setelah hujan deras 

TRIBUNMATARAMAN.COM | KEDIRI - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kediri pada Selasa (14/1/2025) sore menyebabkan tanah penahan tebing (TPT) di desa Gedangsewu, kecamatan Pare, kabupaten Kediri, longsor.

Longsor terjadi di area jembatan jalan utama yang menghubungkan Plosoklaten dan Pare, Selasa (15/1/2025) sekitar pukul 17.00 WIB.  

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri, Stefanus Djoko Sukrisno mengatakan pihaknya segera mengirimkan tim Unit Reaksi Cepat (URC) untuk melakukan assessment dan penanganan di lokasi kejadian. 

"Tim langsung tiba di lokasi pukul 18.05 WIB dan menyelesaikan observasi serta tindakan awal pada pukul 19.05 WIB," katanya, Rabu (15/1/2025).

Akibat hujan deras, lanjut Djoko, TPT di samping sayap jembatan di jalan raya sebelah barat itu longsor dengan ukuran kerusakan sepanjang 4 meter, tinggi 6 meter, dan lebar 3 meter. Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam kejadian ini.  

"Meski tidak menyebabkan jalan terputus, kondisi tersebut berpotensi membahayakan pengguna jalan jika tidak segera ditangani," imbuhnya. 

Selain melakukan observasi, BPBD Kabupaten Kediri juga melakukan pengecekan dan memberi tanda pengaman di sekitar lokasi longsor untuk mengurangi risiko kecelakaan bagi pengguna jalan. Selain itu, koordinasi telah dilakukan dengan Pemerintah Desa Gedangsewu untuk mempercepat proses perbaikan TPT yang rusak.  

"Kami segera melakukan koordinasi dengan dinas terkait untuk pembangunan kembali TPT yang longsor ini. Tanda pengaman juga sudah dipasang untuk mencegah insiden lebih lanjut," bebernya. 

BPBD Kediri mengimbau masyarakat, terutama pengguna jalan di kawasan tersebut, untuk tetap waspada saat melintas. Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu, risiko bencana seperti longsor bisa meningkat, sehingga kehati-hatian sangat diperlukan. 

Sementara itu, warga setempat, Rini Hera Susanti, mengungkapkan bahwa hujan deras mengguyur wilayah tersebut selama tiga jam tanpa henti pada Selasa sore. Akibatnya, air yang mengalir di jalan mulai menggenang dengan ketinggian mencapai sekitar 50 sentimeter. 

"Airnya mengalir dari arah selatan dan bermuara di sisi jembatan. Akhirnya, tekanan air yang terus meningkat menyebabkan longsor di area tersebut," jelas Rini. 

(Isya Anshori/TribunMataraman.com)

editor: eben haezer

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved