Putra Daerah

Kisah Ezar, Putra Daerah Tulungagung Peraih Juara Terbaik Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits

Ini adalah cerita Ezar, putra daerah dari Kalidawir Tulungagung yang merantau di Jakarta dan berhasil mencetak deret prestasi di bidang Alquran.

Editor: eben haezer
ist
Muhammad Ezar Mahfuzh, pemuda dari Kabupaten Tulungagung yang mampu mencetak prestasi gemilang di bidang seni Al-Qur'an. 

TRIBUNMATARAMAN.COM | TULUNGAGUNG - Keberhasilan tidak datang dengan sendirinya, melainkan melalui perjuangan, konsistensi, dan dukungan dari berbagai pihak.

Hal ini dibuktikan oleh Muhammad Ezar Mahfuzh (20), pemuda dari Kabupaten Tulungagung kini merantau untuk belajar di ibukota. 

Pemuda yang akrab dipanggil Ezar ini telah mencetak segudang prestasi gemilang di bidang seni Al-Qur'an. 

Baca juga: Dari Nganjuk ke Surabaya: Cerita Izzatun Navila Meraih Beasiswa Penuh Dari Unair

Ezar adalah putra daerah Tulungagung dari kecamatan Kalidawir. 

Saat ini, ia sedang menempuh pendidikannya di Universitas PTIQ Jakarta, program studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. 

Ezar telah banyak menorehkan prestasi dalam bidang seni Al-Qur’an. Prestasi yang pernah diraihnya, antara lain Juara Terbaik 1 Cabang Musabaqah Hifdzil Qur'an 10 Juz, mewakili Jakarta Timur dalam perlombaan Seleksi Tilawatil Qur'an dan Hadits ke-28 tingkat Provinsi DKI Jakarta, yang diadakan pada tahun 2024. 

Pada 2021, ia juga berhasil mewakili Jawa Timur sebagai Juara Terbaik 1 Cabang Musabaqah Hifdzil Qur'an 5 Juz dalam perlombaan Seleksi Tilawatil Qur'an dan Hadits Nasional XXVI tingkat nasional, yang diadakan di Kota Sofifi, Provinsi Maluku Utara.

“Pada perlombaan STQH tingkat Provinsi DKI Jakarta, setiap kota harus mengirim 4 delegasi. DKI Jakarta memiliki 5 kota, jadi totalnya ada 20 peserta putra dan putri. Sedangkan untuk tingkat nasional, harus melawan dari 34 provinsi,” ungkapnya, Senin (13/1/2025).

Peran Orangtua

Ezar menjelaskan, proses yang dilaluinya dalam meraih prestasi ini bukanlah hal yang mudah.

Orang tuanya merupakan pasangan Qori’ dan Qoriah yang menjadi pengajar di Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah atau UIN SATU Tulungagung dan beberapa majelis yang ada di kabupaten Tulungagung. 

Sehingga sejak kecil, ia sudah dikenalkan pada kitab suci Al-Qur’an. 

Setiap ada kesempatan di waktu kosong, seperti Minggu pagi, orang tua Ezar selalu mengantarkannya untuk melakukan pembinaan seni baca Al Qur an dengan para guru-guru Qurra' di Tulungagung. 

Lalu saat kelas 2 SD, Ezar sudah diminta untuk mengikuti lomba Musabaqah Tilawati Qur’an tingkat kecamatan dan berhasil meraih juara 1. 

Setelah itu, Ezar melanjutkan perjuangannya ke tingkat kabupaten. Namun sayang ia gagal.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved