Hiburan

Di Balik Produksi Film Ambyar Mak Byar, Kru Lakukan Ritual Khusus Sebelum Syuting di Keraton Solo

Ini cerita di balik produksi film Ambyar Mak Byar. Para kru menggelar ritual khusus sebelum syuting di keraton Solo

Editor: eben haezer
nurika anissa
Para cast dan sutradara film Ambyar Mak Byar. 

TRIBUNMATARAMAN.COM | SURABAYA - Film Ambyar Mak Byar yang dibintangi pasangan Gilga Sahid dan Happy Asmara sudah mulai tayang di bioskop Indonesia. 

Film ini menjadi debut bagi pasangan penyanyi tersebut. 

Selain itu, film ini juga menjadi film pertama yang syuting di kawasan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Baca juga: Gilga Sahid dan Happy Asmara Debut Akting Perdana di Film Ambyar Mak Byar, Tayang 9 Januari

Hal ini disampaikan Sutradara Puguh PS Atmadja.

Kata dia, selama hampir satu bulan proses syuting film produksi BION Studios dan Universal Mediatainment ini dilakukan di kawasan ikonik Kota Solo dan mengangkat budaya kota tersebut.

“Yang menjadi kebanggaan bagi kami. Sejak Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dari jaman Belanda dulu, kami yang pertama yang syuting di keraton. Terimakasih Gusti Ratu, Gusti Ratih, yang membantu kami sampai menjadi film Ambyar Mak Byar,” papar Puguh PS Atmadja, Sabtu (4/1/2025).

Lantaran proses syuting dilakukan di area keraton, Puguh menjelaskan, para kru dan pemain film ‘Ambyar Mak Byar’ harus melakukan ritual khusus yang dijalankan selama syuting.

Seperti wilujengan sebelum memulai proses syuting dan penggunaan nama tokoh Bethari.

“Ada sebuah ritual yang harus kami laksanakan. Saya menceritakan tokoh namanya Bethari. Ternyata di keraton ada leluhur yang namanya Bethari. Jadi minta ijin namanya dipakai menjadi nama tokoh,” ungkap Puguh.

Setiap partisipan dikatakan diwajibkan memakai sepatu, atau jika memakai sandal harus jalan kaki tanpa alas kaki.

Pada beberapa tokoh memerankan abdi dalem. Hal ini juga mengharuskan pemakaian busana yang sesuai pakem keraton.

Ada beberapa item busana atau selempang yang harus dipakai, yakni samir. Selempang khas berwarna kuning dengan lis merah pada tepiannya ini merupakan kelengkapan busana abdi dalem.

“Memakaikan baju ke pemain, itu pakai ritual, ada pakem yang harus diikuti. Tentu ada adegan yang melibatkan abdi dalem, mereka tahu benar cara berpakaian jadi mengajarkan ke para pemain yang memainkan abdi dalem” ungkapnya.

Selain itu, Puguh menyebut, ada beberapa pantangan atau etika yang tak boleh dilanggar para kru dan pemain film Ambyar Mak Byar ketika syuting di Keraton Solo.

“Ada beberapa tempat dimana kita tidak syuting di situ (area Keraton Solo),” ungkapnya.

Selain Keraton Solo, juga dilakukan di Flyover Purwosari, Rel Bengkong, Studio RRI dan beberapa tempat lain. Selain lokasi, film yang diperankan Happy Asmara dan Gilga Sahid ini juga mengangkat tradisi ngapem dan kain batik.

Sementara Evan Loss sebagai Rick merasa bangga turut terlibat pada penggarapan drama musikal tersebut.

Syuting di Keraton Solo menjadi pengalaman berharga bagi pelantun ‘Full Senyum Sayang’.

Tidak hanya menampilan sisi komedi, tetapi juga membawa emosi penonton terlebih disuguhkan dengan musik campursari.

“Evan sendiri yang orang Jawa kagum dalamnya keraton seperti itu. Tidak hanya tempat juga budayanya, dan bahkan ada peran abdi dalem,” tutupnya.

Sinopsis Film Ambyar Mak Byar

Film Ambyar Mak Byar bercerita tentang perjuangan Gilga Sahid yang berperan sebagai Jeru, untuk mendapatkan restu dari keluarga sang kekasih, Bethari, yang diperankan Happy Asmara. 

Film ini merupakan film pertama di 2025 yang semua lagu di dalamnya adalah lagu campursari.

Mulai dari lagu-lagu hits yang dibawakan Happy Asmara dan Gilga Sahid, juga ada lagu yang dibawakan Evan Loss bersama Angie Williams.

(nurika annisa/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved