Cerita Kopi

Kopi Demit, Kedai Modern Pertama di Pare yang Tetap Bertahan dengan Cita Rasa Otentik 

Kedai kopi Demit bukan sekadar tempat menikmati secangkir kopi, tetapi juga menjadi saksi perjalanan kopi modern pertama di Pare.

Penulis: Isya Anshori | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/isya anshori
Urip Widodo saat membuat kopi Vietkong, menu favorit di kedai Demit, Senin (30/12/2024).  

Namun, ia tetap konsisten menyajikan kopi dari berbagai daerah terbaik di Indonesia, seperti Toraja, Lampung, Dampit, dan Aceh Gayo.

Konsistensi inilah yang menurutnya menjadi kunci keberhasilan kedainya bertahan di tengah persaingan.

Sejak awal, Kopi Demit tidak hanya menjadi tempat menikmati kopi, tetapi juga menjadi pusat belajar bagi pecinta kopi.

"Banyak yang datang ke sini untuk belajar, bahkan ada yang dari Surabaya. Mereka belajar dan magang di sini. Sekarang sudah membuka usaha kopi sendiri di Surabaya," katanya. 

Setiap hari, kedai ini melayani tak kurang dari 40-50 pelanggan setia. Mereka datang bukan hanya untuk menikmati kopi, tetapi juga untuk merasakan suasana yang hangat dan autentik di kedai ini.

Di tengah ratusan kedai kopi di Pare, Pak Wid percaya bahwa ketlatenan dan cita rasa otentik adalah alasan utama pelanggannya terus kembali. 

Ia percaya Kopi Demit tetap menjadi ikon di Pare, membuktikan bahwa inovasi dan cinta terhadap kopi bisa bertahan melawan waktu.

Kedai ini tidak hanya menjadi saksi perkembangan kopi modern di Pare, tetapi juga sebuah warisan yang terus hidup dalam setiap cangkir kopi yang disajikan.

"Kopi bukan hanya soal rasa, tapi juga pengalaman dan konsistensi," tutupnya.  

(Isya Anshori/TribunMataraman.com)

editor: eben haezer
 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved