Pembangunan Tol di Jawa Timur

Proyek Tol Gresik-Tuban Batal Dibangun Presiden Prabowo, Warga Pantura Jatim Gigit Jari

Proyek Jalan Tol Gresik-Tuban diprediksi batal dibangun oleh Presiden Prabowo, warga Lamongan dan Pantura gigit jari

Editor: faridmukarrom
Kemenpupr
Proyek Jalan Tol Gresik-Tuban diprediksi batal dibangun oleh Presiden Prabowo, warga Lamongan dan Pantura gigit jari 

Proyek jalan tol ini diperkirakan akan menelan biaya lebih dari Rp 30 miliar.

Jalan tol tersebut akan melewati beberapa desa di delapan kecamatan yang berada di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, yang akan terdampak oleh pembangunan infrastruktur ini.

Pembangunan jalan tol Gresik-Tuban ini diharapkan mampu memberikan dampak positif yang signifikan, seperti peningkatan mobilitas dan aksesibilitas bagi penduduk serta barang.

Selain itu, proyek ini juga diproyeksikan dapat mengurangi biaya operasional kendaraan dan waktu tempuh di kawasan tersebut.

Untuk merealisasikan proyek ini, diperkirakan akan dibutuhkan lahan seluas sekitar 5.905.453 meter persegi.

Jalan tol yang akan dibangun ini memiliki panjang sekitar 54,67 kilometer dan akan melintasi wilayah Kabupaten Lamongan.

Walaupun sebagian besar masyarakat mendukung proyek ini dengan harapan akan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan mereka, terdapat pula kekhawatiran terkait dampak sosial dan lingkungan yang mungkin timbul.

Beberapa isu yang menjadi perhatian utama termasuk potensi banjir dan kebutuhan untuk menyediakan fasilitas penyeberangan tambahan guna memastikan kelancaran dan keamanan lalu lintas.

Proses pembebasan lahan untuk proyek ini direncanakan akan dimulai pada tahun 2025.

Pemerintah berharap proyek ini dapat berjalan sesuai jadwal yang telah ditetapkan atau bahkan lebih cepat. Dalam setiap tahap pelaksanaan proyek, aspirasi dan kepentingan masyarakat setempat akan tetap diperhatikan untuk memastikan bahwa pembangunan ini tidak merugikan penduduk lokal.

Proyek jalan tol Gresik-Tuban ini merupakan langkah besar dalam upaya peningkatan infrastruktur dan ekonomi di Kabupaten Lamongan.

Meski demikian, pelaksanaan proyek ini harus dilakukan dengan mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan yang mungkin terjadi, demi menjamin keberlanjutan jangka panjang dan kesejahteraan masyarakat setempat.

Dengan selesainya proyek ini, diharapkan akan ada perubahan yang signifikan dalam hal efisiensi transportasi dan distribusi barang di wilayah tersebut, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan kualitas hidup penduduk.

Upaya pemerintah dalam mempercepat pembangunan infrastruktur ini juga diharapkan dapat menarik investasi dan membuka peluang usaha baru di Kabupaten Lamongan dan sekitarnya.

Agar lebih jelasnya berikut Daftar 46 desa di 8 Kecamatan Kabupaten Lamongan

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved