Bank Indonesia Malang Optimis Inflasi saat Natal dan Tahun Baru akan Terkendali

TRIBUNMATARAMAN.COM, Malang - Menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) kenaikan harga pokok menjadi perhatian serius dari para pemangku kebijakan di setiap daerah.

Kondisi ini dapat menyebabkan inflasi, yang dapat dikhawatirkan terjadinya lonjakan harga pada komoditas tertentu.

Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Malang, Dedi Prasetyo mengatakan, bahwa pada saat Nataru ini biasanya mengalami tren inflasi di beberapa komoditas.

Akan tetapi, jika mengaca pada beberapa bulan di sepanjang 2024 ini, inflasi lebih mengalami penurunan.

Artinya, tren inflasi pada saat Nataru ini bisa lebih terkendali.

"Dari 11 bulan di sepanjang tahun ini lima bulan kita mengalami deflasi, bisa dikatakan inflasi pada tahun ini lebih rendah dibandingkan pada tahun lalu. Meskipun saat Nataru ini trennya selalu inflasi," ucapnya saat ditemui Surya pada Jumat (13/12/2024).

Dedi mengatakan, bahwa ada sejumlah komoditas yang mengalami deflasi berkepanjangan pada 2024 ini.

Di antaranya ialah komoditas makanan dan minuman serta tembakau.

Kondisi ini yang membuat inflasi saat Nataru nanti diprediksi akan lebih terkendali dibandingkan pada tahun lalu.

"Makanan minuman dan tembakau itu gejolaknya nggak setinggi tahun lalu, Bahkan ketiganya mengalami deflasi hingga tujuh bulan," ungkapnya.

Sementara itu,  untuk komoditas lain seperti beras saat ini harganya juga mulai mengalami penurunan dibandingkan awal tahun ini.

Kemudian untuk cabai rawit, bawang putih dan bawang merah dari segi harga tidak mengalami lonjakan yang cukup signifikan.

Hal ini disebabkan karena hasil panen dari petani lebih merata di setiap daerah.

Namun khusus untuk cabai rawit, komoditas ini masih menjadi perhatian serius.

Karena cabai rawit biasanya masuk dalam komoditas penyumbang inflasi.