Pembangunan Jalur Hijau Pedestrian Soekarno-Hatta Kediri Dikebut, Ditargetkan Rampung Bulan ini

TRIBUNMATARAMAN.COM, KEDIRI - Pemkab Kediri mengebut proyek penataan jalur hijau pedestrian di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta Tepus dari perbatasan Kota Kediri dan Kabupaten Kediri hingga depan Kantor Pemkab Kediri.

Pengerjaan taman dan trotoar ini ditargetkan rampung pada pertengahan bulan ini, Desember 2024. 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kediri, Putut Agung Subekti, menjelaskan bahwa proyek yang dimulai sejak awal September ini bertujuan mempercantik kawasan tersebut.

Dengan anggaran sebesar Rp8 miliar, penataan jalur hijau ini dirancang untuk mencerminkan wajah Kabupaten Kediri sebagai pintu masuk yang indah dan tertata.  

"Di depan Kantor Pemkab Kediri, kami memasang tulisan ‘Kediri Berbudaya’ sebagai pengingat bahwa Kabupaten Kediri kaya akan budaya. Hal serupa juga kami lakukan di titik perbatasan Kabupaten dan Kota Kediri di simpang tiga Tepus," kata Putut, Rabu (4/12/2024).  

"Progres saat ini mencapai sekitar 80 persen dan target 17 Desember sudah selesai," imbuhnya. 

Hingga saat ini Putut menjelaskan sejumlah elemen utama seperti lantai granit, manhole, tiang lampu, dan pohon peneduh telah terpasang. Puluhan pekerja juga menyelesaikan detail taman, trotoar, serta ornamen estetis lainnya. 

Untuk tahap akhir, area ini akan dilengkapi dengan tempat duduk, tempat sampah, dan bunga hias dengan mengusung tema budaya lokal Kediri.  

"Konsep jalur hijau ini adalah antara keindahan dan budaya lokal. Kami ingin trotoar ini berfungsi maksimal untuk pejalan kaki," jelas Putut.  

Selain mempercantik kawasan, proyek ini juga diharapkan mampu menjadi representasi pusat perkantoran Kabupaten Kediri yang lebih modern namun tetap berakar pada kearifan lokal.

Wajah baru pedestrian di Jalan Soekarno-Hatta ini diharapkan mampu menarik perhatian masyarakat sekaligus menciptakan suasana nyaman bagi pengguna jalan.  

"Jalan Soekarno-Hatta akan menjadi ikon baru Kabupaten Kediri yang memadukan keindahan, fungsi, dan identitas budaya," tutupnya. 

(Isya Anshori/TribunMataraman.com)

editor: eben haezer