Waspadai Modus Penipuan Berkedok Bantuan Sosial Catut Nama Mas Dhito Cabup Kediri

TRIBUNMATARAMAN.COM | KEDIRI - Menjelang Pilkada 2024 pada 27 November 2024, masyarakat Kabupaten Kediri diimbau untuk lebih berhati-hati terhadap maraknya modus penipuan yang mencatut nama calon Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana. 

Dalam beberapa kasus, pelaku penipuan bahkan mengaku sebagai Hanindhito sendiri atau sebagai utusannya, dengan menyasar pengurus masjid dan TPQ sebagai korban.

Mas Dhito mengungkapkan bahwa penipuan semacam ini bukanlah hal baru.

Namanya sudah pernah dicatut penipu sejak dia menjabat sebagai bupati Kediri. 

"Masyarakat perlu berhati-hati karena dalam setiap bantuan atau program yang saya berikan, kami tidak pernah menjanjikan apapun terlebih dahulu, melainkan langsung menyalurkan sesuai kebutuhan," ujar Mas Dhito usai berkampanye di Kecamatan Kayen Kidul, Kamis (7/11/2024).

Dalam modus terbaru, pelaku penipuan menghubungi pengurus masjid atau TPQ melalui pesan WhatsApp dengan alasan akan memberikan bantuan.

Misalnya, dalam kasus di Kecamatan Mojo, pelaku menciptakan suasana darurat dengan mengaku harus segera mengirimkan uang ke panti asuhan untuk biaya pengobatan anak panti yang sakit parah.

Karena pelaku mengaku tidak bisa mengirimkan uang saat itu, korban diminta terlebih dahulu mengirim sejumlah uang yang kemudian dijanjikan akan diganti.

Dengan memainkan rasa iba, pelaku berhasil membuat korban mengirim uang hingga kerugian mencapai Rp23 juta.

Kasus serupa terjadi di Kecamatan Semen, dimana korban mengalami kerugian hingga Rp45 juta.

Mas Dhito mengingatkan masyarakat untuk waspada jika ada pesan yang mengiming-imingi bantuan tetapi meminta transfer uang terlebih dahulu. 

Mas Dhito berharap agar masyarakat tetap waspada dan tidak mudah terjebak dalam aksi penipuan yang mencatut namanya, terutama menjelang pemilihan yang semakin dekat.

"Hati-hati betul. Kalau ada bantuan dari saya, biasanya masyarakat yang menghubungi terlebih dahulu, bukan saya yang mendatangi satu per satu," tegasnya.

(Isya Anshori/TribunMataraman.com)

editor: eben haezer